Selain sebagai pengusaha dan orang terkaya di Indonesia, Dato Sri Tahir juga dikenal sebagai seorang filantropis karena sikap kedermawanannya.  Diberikan kesempatan hidup dengan harta melimpah, dimanfaatkan Tahir untuk menjadi berkat bagi sesama dengan kegiatan amal yang kerap dilakukannya.

Sebagai seorang filantropis, Tahir berbagi bocoran mengenai motif orang kaya yang melakukan aksi filantropi. Ayah Grace Tahir ini memberikan contoh dengan membandingkan dua tokoh dunia yang juga dikenal sebagai filantropis.

“Saya bandingkan dua tokoh. Satu namanya Bill Gates, satu namanya George Soros. George Soros melakukan banyak filantropi. Bill Gates juga. Tapi ada fundamental different,” ujar Dato Sri Tahir seperti Olenka kutip, Kamis (12/12/2024).

Baca Juga: Ketika Dato Sri Tahir Terhipnotis Panorama Rest Area Pendopo Salatiga: Itu The Best Rest Area di Indonesia, Terbaik!

George Soros dinilai tidak menggunakan cara yang bersih sebelum melakukan aksi filantropi. Tahir menilai, praktik spekulasi keuangan yang pernah dilakukan oleh George Soros dengan menyoroti dampaknya yang merugikan banyak negara, termasuk Indonesia, tidak mencerminkan prinsip keadilan,

“George Soros menjatuhkan negara. Negara ini saya gerayangin, saya tahu negara ini tidak baik. Saya hantem, saya spekulasi dolar, saya bikin Indonesia jatuh, bikin Thailand jatuh, bikin Korea jatuh. Tahun 97-98. Setelah dapat uang begitu banyak, saya mau lakukan filantropi, saya mau sumbang. Ini tidak benar,” tutur Tahir.