Nama Pandu Patria Sjahrir belakangan ini menjadi perbincangan setelah disebut-sebut bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Kabar tersebut diungkap langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam konferensi pers usai rapat bersama dengan sejumlah pejabat tinggi negara.

Dalam kesempatan itu, Maruarar bahkan secara terbuka menyebut Pandu sebagai "Bos Danantara."

"Diskusi dengan Pak Pandu, Bos Danantara, untuk pembiayaan perumahan. Semoga bermanfaat untuk rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo," tulisnya dalam akun media sosialnya.

Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi terkait jabatan Pandu di Danantara. Namun, Olenka telah mendapatkan data dari berbagai sumber tentang sosok Pandu, berikut ulasannya:

Profil dan Latar Belakang

Pandu Patria Sjahrir lahir pada 17 Mei 1979 di Boston, Amerika Serikat. Ia merupakan putra ekonom Sjahrir dan Nurmala Kartini Sjahrir, serta keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Keponakan Luhut Resmi Jadi Bos Danantara?

Ia menyelesaikan pendidikan menengah di Phillips Academy Andover, Massachusetts, sebelum meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Chicago pada tahun 2000.

Pandu kemudian melanjutkan studinya di Stanford Graduate School of Business dan memperoleh gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA). Selain itu, ia juga diketahui tengah menyelesaikan studi di Universitas Tsinghua, China.

Karier dan Jejak Profesional

Sebagai seorang profesional di dunia bisnis dan investasi, Pandu telah membangun portofolio karier yang mengesankan di berbagai sektor, terutama energi dan keuangan.

Ia memulai kariernya sebagai Analis di Lehman Brothers pada 2001-2002, sebelum bergabung dengan Byun & Co dan Matlin & Patterson, dua perusahaan investasi yang bergerak di sektor energi dan pertambangan.

Pada 2010, Pandu bergabung dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, sebuah perusahaan batu bara yang didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) periode 2018-2021.

Baca Juga: Mengenal Sosok Muliaman Darmansyah Hadad, Mantan Bos OJK yang Kini Jadi Kepala BP Danantara

Tidak hanya aktif di sektor pertambangan, Pandu juga dikenal sebagai investor dan eksekutif di beberapa perusahaan teknologi dan startup. Ia menjabat sebagai Komisaris di Gojek sejak 2017 dan menjadi Presiden Komisaris SEA Group Indonesia, perusahaan induk dari e-commerce Shopee.

Selain itu, Pandu adalah Managing Partner dari Indies Capital, sebuah perusahaan investasi yang telah mengelola dana lebih dari US$1 miliar di berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta startup di Asia Tenggara. Indies Capital menaungi Indies Pelago dan Agaeti Capital Venture (ACV) Partners, dua perusahaan investasi yang fokus pada pendanaan tahap awal startup di kawasan ini.

Pada 2020, Pandu diangkat sebagai Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2020-2023, menunjukkan perannya yang semakin luas di sektor keuangan dan investasi nasional.

Baca Juga: Deretan Nama di Bursa Pemimpin Danantara

Peran di Danantara

Bergabungnya Pandu Sjahrir dengan Danantara menjadi salah satu sorotan utama dalam dinamika investasi negara. Meski belum ada kepastian mengenai jabatannya, kehadiran Pandu di dalam lembaga tersebut diperkirakan akan membawa pengaruh besar dalam pengelolaan investasi nasional, terutama terkait proyek-proyek infrastruktur dan pembiayaan perumahan.

Dengan latar belakang yang kuat di sektor keuangan, pertambangan, serta pengalaman dalam investasi dan startup, Pandu Sjahrir diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.