Nama Dian Paramita Sastrowardoyo, atau yang lebih dikenal sebagai Dian Sastro, sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Sejak kemunculannya di layar lebar awal 2000-an, Dian telah menjadi wajah dari banyak perubahan dalam industri hiburan Tanah Air.

Namun, di balik pesona dan ketenarannya, ia adalah sosok perempuan yang berpendidikan tinggi, peduli terhadap isu sosial, dan mampu menyeimbangkan peran sebagai ibu, aktris, serta aktivis.

Melalui karya-karyanya, kiprah sosialnya, dan cara ia menjalani kehidupan pribadi, Dian Sastrowardoyo telah menjadi simbol inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia. Ia membuktikan bahwa menjadi “perempuan hebat” tidak harus meninggalkan nilai-nilai keluarga, melainkan bagaimana seorang perempuan mampu menjalani berbagai peran tersebut.

Baca Juga: Deretan Perempuan Inspiratif di Bidang Sastra

Menjunjung Tinggi Pendidikan

Lahir di Jakarta pada 16 Maret 1982, Dian tumbuh dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Ia merupakan cucu dari tokoh nasional Prof. Mr. Suryono Sastrowardoyo, seorang intelektual dan diplomat Indonesia.

Lingkungan keluarganya yang sarat dengan nilai intelektualitas inilah yang kemudian membentuk cara pandangnya terhadap pentingnya ilmu pengetahuan. Sejak kecil, Dian dikenal sebagai sosok yang tekun dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai hal, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran dan filsafat.

Dian menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Filsafat, dan berhasil lulus pada tahun 2007. Ia kerap menyebut bahwa belajar filsafat memberinya kemampuan untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap kehidupan.

Baca Juga: Daftar Pengusaha Sukses Lulusan Universitas Indonesia

Tak berhenti di situ, kecintaannya terhadap dunia akademik mendorongnya untuk melanjutkan studi Magister Manajemen Keuangan di universitas yang sama, yang berhasil ia tuntaskan pada tahun 2014. Baginya, pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi tentang memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman diri.

Karier Gemilang di Dunia Hiburan

Dian memulai perjalanannya di dunia hiburan sebagai seorang model. Pada tahun 1996, ia menorehkan prestasi dengan menjadi pemenang Gadis Sampul, ajang bergengsi yang telah melahirkan banyak bintang muda Indonesia. Kemenangan itu membuka pintu bagi Dian untuk terjun ke dunia seni peran.

Namun, siapa sangka, enam tahun kemudian, perannya sebagai Cinta dalam film “Ada Apa dengan Cinta?” (AADC) akan mengubah hidupnya secara drastis dan menjadikannya ikon perfilman nasional.

Baca Juga: Mengenal Sosok Marcella Zalianty dan Kiprah Kariernya Jadi Bintang Film Tanah Air

Film yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo itu bukan hanya menjadi fenomena budaya, tetapi juga menandai kebangkitan sinema Indonesia di awal 2000-an. Karakter Cinta yang diperankannya menjadi karakter yang terasa nyata dan relevan bagi banyak penonton. Kesuksesan film tersebut bahkan melampaui layar lebar, menciptakan gelombang tren baru di dunia hiburan dan fesyen kala itu.

Selepas AADC, Dian tidak berhenti pada satu citra. Ia menantang dirinya untuk terus berkembang dengan mengambil peran-peran kompleks di berbagai film seperti Pasir Berbisik (2001), Drupadi (2008), 3 Doa 3 Cinta (2008), 7/24 (2014), hingga Kartini (2017), di mana ia memerankan tokoh pahlawan emansipasi perempuan Indonesia.

Lewat peran tersebut, Dian berhasil menghidupkan kembali semangat perjuangan Kartini dengan nuansa modern yang dekat dengan generasi masa kini. Konsistensinya dalam memilih proyek berkualitas menjadikannya salah satu aktris paling dihormati di Indonesia, dengan berbagai penghargaan bergengsi sebagai bukti pengakuan atas talentanya.

Perempuan Modern dan Sosok Ibu yang Inspiratif

Baca Juga: 7 Panduan Cerdas Mengelola Gaji untuk Perempuan Modern

Meski kariernya di dunia hiburan terus bersinar, Dian tetap memprioritaskan perannya sebagai seorang ibu dan istri. Ia menikah dengan Maulana Indraguna Sutowo pada tahun 2010 dan dikaruniai dua anak, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratana Sutowo.

Di tengah padatnya jadwal syuting dan aktivitas sosial, Dian dikenal sebagai ibu yang aktif mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya. Ia sering berbagi cerita tentang pentingnya pola asuh yang seimbang antara disiplin dan kasih sayang.

Dian percaya bahwa menjadi ibu bukan berarti kehilangan jati diri atau berhenti berkarya. Sebaliknya, peran sebagai orang tua memberinya inspirasi baru dalam menjalani kehidupan. Ia juga kerap membahas bagaimana perempuan bisa tetap produktif tanpa merasa bersalah meninggalkan anak, asalkan dilakukan dengan komunikasi dan perencanaan yang baik.

Baca Juga: Menyelami Dunia Sastra, Ini Daftar Buku Karya Ratih Kumala dari Gadis Kretek hingga Tabula Rasa

“Menjadi ibu bukan alasan untuk berhenti berkembang. Justru dari situ, kita belajar tentang makna tanggung jawab dan cinta yang sesungguhnya,” tulisnya dalam salah satu unggahan media sosialnya.

Kepedulian Sosial dan Aktivisme

Dian Sastrowardoyo tidak hanya bersinar di layar kaca, tetapi juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia mendirikan Yayasan Dian Sastrowardoyo, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. 

Melalui yayasan ini, ia memberikan beasiswa, pelatihan keterampilan, dan akses pendidikan untuk membantu menciptakan generasi muda yang lebih tangguh dan berdaya saing.

Baca Juga: Mengenal Sosok Tasya Kamila, dari Penyanyi Cilik hingga Aktivis Lingkungan

Selain itu, Dian juga sering terlibat dalam kampanye sosial yang menyoroti isu-isu penting, seperti deteksi dini kanker, kesetaraan gender, dan kesehatan mental. Ia berpartisipasi dalam sejumlah program kemanusiaan, termasuk kampanye literasi dan gerakan perempuan di berbagai daerah di Indonesia.

Fun Fact

Di balik keseriusan dan kecerdasannya, Dian juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan menyenangkan. Ia memiliki kegemaran membaca dan sering membagikan daftar buku favoritnya di media sosial.

Baca Juga: 12 Tokoh Perempuan Inspiratif di Bidang Pendidikan

Beberapa bacaan favoritnya di antaranya adalah The Alchemist karya Paulo Coelho dan Man’s Search for Meaning karya Viktor Frankl — dua buku yang menurutnya mengubah cara pandangnya tentang kehidupan.

Tak hanya itu, Dian juga dikenal sangat disiplin menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Ia rutin berolahraga, terutama yoga dan lari pagi, sebagai bentuk meditasi dan self-care. Di sela kesibukannya, ia juga gemar memasak untuk keluarganya dan bahkan sempat membagikan resep masakan sehat buatannya kepada para pengikutnya.

Menariknya, Dian pernah mengaku bahwa ia bukan tipe orang yang suka berpesta atau hura-hura. Ia lebih senang menghabiskan waktu di rumah, membaca buku, atau berdiskusi tentang ide-ide besar bersama teman dekatnya. Hal ini menunjukkan bahwa di balik glamor dunia hiburan, Dian tetap mempertahankan kesederhanaan dan keaslian dirinya.