Kepercayaan diri perempuan Indonesia sering kali tumbuh dari kesempatan untuk belajar, berekspresi, dan memahami ruang bermainnya, termasuk dalam dunia teknologi yang kini berkembang sangat cepat.

Hal ini juga ditekankan oleh Dian Sastrowardoyo, Aktris sekaligus Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo, yang menegaskan bahwa perempuan masa kini perlu membekali diri dengan kemampuan bahasa, literasi digital, hingga public speaking.

Menjawab pertanyaan tentang bagaimana perempuan Indonesia dapat lebih percaya diri, perempuan yang memulai karier sebagai juara GADIS Sampul 1996 dan melambung lewat film ‘Ada Apa Dengan Cinta?’ ini mengajak perempuan untuk belajar dari para pendiri bangsa yang di masa perjuangan mampu menggugat kolonialisme melalui pengetahuan, terutama penguasaan bahasa.

“Kalau mau ya, kita pinjem tips-tipsnya para bapak-bapak pendiri bangsa kita ya, bagaimana mereka dulu bisa menggugat Belanda. Kenapa mereka bisa sampai begitu? Karena dulu mereka polyglot,” terang Dian, saat acara Demo Day Perempuan Inovasi 2025 “Menjadi Changemaker di Era AI: Kekuatan Perempuan dalam Transformasi Profesi” yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Para tokoh tersebut, lanjutnya, tidak hanya menguasai bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Belanda dan Inggris. Penguasaan banyak bahasa membuat mereka mampu berdialog, berargumen, bahkan melawan secara intelektual para penjajah.

“Pada saat mereka lancar menyuarakan isi pikiran mereka, mereka jadi sangat artikulatif,” tambahnya.

Menurut Dian, semangat yang sama bisa diterapkan perempuan Indonesia masa kini, terutama yang berkecimpung di dunia inovasi dan teknologi.

Istri dari Maulana Indraguna Sutowo ini pun menjelaskan bahwa untuk bisa bersuara di kancah global, perempuan perlu ‘menguasai bahasa’ dalam arti luas, bukan hanya bahasa asing, tetapi juga bahasa teknologi.

“Mungkin salah satunya adalah bagaimana teman-teman perempuan inovasi di sini belajar mengeksekusi kemampuan kreativitas di bidang teknologi. Ada bahasa yang perlu dibaca, ada cara berbahasa yang perlu di-download lewat program UI/UX dan program coding seperti ini,” jelasnya.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Cerdas, Inilah Kekuatan Perempuan di Era AI versi Dian Sastrowardoyo