Nama Satya Nadella selama ini dikenal sebagai pemimpin visioner yang berhasil mentransformasi Microsoft menjadi perusahaan teknologi fokus pada inovasi dan layanan lintas platform.

Sejak diangkat sebagai CEO pada 2014, menggantikan Steve Ballmer, Nadella meniti karier lebih dari 32 tahun di Microsoft, dari posisi teknis hingga jajaran eksekutif, menunjukkan kombinasi unik antara kepiawaian teknis dan kepemimpinan strategis.

Di bawah kepemimpinan Nadella, Microsoft melakukan pergeseran strategis besar dengan menekankan pengembangan cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan layanan lintas platform, menjadikan perusahaan tetap relevan dan sebagai salah satu pemain utama dalam inovasi digital global.

Lantas, seperti apa sosok Satya Nadella di balik kesuksesan Microsoft? Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (11/12/2025), berikut ulsan Olenka mengenai perjalanan hidup, karier, dan fakta-fakta menarik seputar Satya Nadella.

Latar Belakang Keluarga

Nama lengkap Satya Nadella adalah Satya Narayana Nadella. Ia lahir pada 19 Agustus 1967 di Hyderabad, India.Dikutip dari Wikipedia, Nadella lahir dalam keluarga Telugu Hindu.

Ayahnya, Bukkapuram Nadella Yugandhar, adalah pejabat tinggi Indian Administrative Service (IAS), sedangkan ibunya, Prabhavati, adalah pengajar bahasa Sanskerta.

Latar belakang keluarga yang menghargai pendidikan, disiplin, dan nilai budaya ini membentuk karakter dan filosofi kepemimpinan Nadella sejak dini.

Jejak Akademik

Dikutip dari laman resmi Microsoft, perjalanan akademik Nadella menunjukkan fondasi kuat yang membentuk visi kepemimpinannya.

Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Manipal Institute of Technology, kemudian melanjutkan Magister Ilmu Komputer di University of Wisconsin–Milwaukee.

Tak berhenti di situ, Nadella juga memperoleh gelar MBA dari University of Chicago Booth School of Business. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai anggota Board of Trustees di University of Chicago.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Pada 1992, Satya Nadella menikahi Anupama Priyadarshini, putri rekan satu angkatan ayahnya di IAS. Dikutip dari Wikipedia, keduanya merupakan anak tunggal dan dikaruniai tiga anak, yakni dua putri dan seorang putra, Zain, yang lahir dengan cerebral palsy dan menjadi tunanetra kuadriplegik, yang meninggal pada Februari 2022 di usia 26 tahun.

Nadella sering menyebut pengalaman menjadi ayah dari anak berkebutuhan khusus sebagai titik balik yang memperkuat empati dan perspektif kepemimpinannya.

Selain itu, Nadella adalah penggemar kriket dan puisi Amerika maupun India, yang ia yakini membentuk disiplin dan kreativitasnya. Ia dan keluarga juga tergabung dalam kepemilikan klub sepak bola Seattle Sounders FC di Major League Soccer (MLS).

Baca Juga: Mengenal Elon Musk: Sosok Visioner di Balik SpaceX dan Tesla