Monash University, Indonesia, meluncurkan Ariel Liebman RACE for 2030 Monash Indonesia PhD Program. Inisiatif ini bertujuan mendukung transisi energi bersih nasional dan pencapaian emisi karbon nol bersih (net zero emissions) pada tahun 2060, sekaligus menjawab tantangan besar seperti belum terpenuhinya akses energi modern di lebih dari 10.000 desa.
Program PhD ini diberi nama Ariel Liebman sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Profesor Ariel Liebman atas kontribusi besarnya bagi sektor energi di Australia dan Indonesia. Prof. Liebman pernah menjabat sebagai Direktur Monash Energy Institute di Australia. Sejak lama, ia aktif membantu pengembangan energi bersih dan memperluas akses listrik bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia. Ia juga menjadi co-leader klaster energi di Australia–Indonesia Centre, di mana ia mendorong kerja sama antara kedua negara untuk menciptakan solusi energi yang berkelanjutan bersama dengan universitas-universitas di Indonesia.
Baca Juga: Gelar Diklat Guru PAUD Tingkat Mahir, Askrindo Dukung Pendidikan Berkelanjutan
RACE (Reliable, Affordable, Clean Energy) for 2030 adalah Pusat Kerja Sama Riset (Cooperative Research Centre) Australia dengan sumber daya bernilai AU$ 350 juta yang berkomitmen pada kolaborasi antara universitas dan industri untuk melakukan transformasi menyeluruh pada sistem energi. Fokus utamanya adalah pada sisi permintaan (demand-side) yang seringkali terabaikan dalam pembahasan sistem energi. Memahami sisi permintaan sistem energi merupakan hal yang kompleks karena melibatkan jutaan pengguna aktif.
Agar transisi energi bisa berhasil, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, energinya harus aman dan andal sehingga pasokan listrik tidak mudah terganggu. Kedua, harganya harus terjangkau bagi masyarakat luas dan industri dari mikro sampai besar. Ketiga, sumber energinya harus ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi rendah karbon. Kolaborasi riset dengan RACE for 2030 menggabungkan ketiga hal ini dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang tetap menjaga lingkungan sekaligus terjangkau bagi masyarakat.
"Dalam peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI, Monash University, Indonesia menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung transisi energi berkelanjutan melalui penelitian berdampak dan pengembangan talenta yang siap menghadapi masa depan. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah peluncuran program doktor strategis yang berfokus pada sistem energi bersih sebagai bagian dari misi kami yang lebih luas untuk berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan pembangunan jangka panjang Indonesia," ujar Monash University, Indonesia’s Pro Vice-Chancellor & President, Prof. Matthew Nicholson, dikutip Kamis (14/8/2025).
Program PhD strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara Monash University, Indonesia, RACE for 2030, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menawarkan sembilan beasiswa penuh kepada warga negara Indonesia dengan kontribusi signifikan di sektor energi. Acara peluncuran program ini mencerminkan kerja sama internasional dalam pengembangan talenta lokal yang ditandai dengan kehadiran 29 mahasiswa magister dari PLN yang tengah menempuh studi di Monash University, Indonesia sebagai bagian dari upaya bersama mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan transisi energi.
Yusuf Didi Setiarto, Direktur Hukum dan Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, menegaskan, "Program ini adalah langkah strategis untuk membangun kemandirian energi nasional. Bersama Monash University, Indonesia, kami saling memperkuat komitmen untuk menciptakan agen perubahan di bidang energi bersih, baik sebagai peneliti, pembuat kebijakan, maupun pemimpin industri."