Di Indonesia, perjalanan seorang tokoh yang menggabungkan dunia politik dengan olahraga, khususnya sepak bola, merupakan hal yang cukup menarik. Ada banyak politisi Indonesia yang kemudian mengemban tugas atau bahkan membeli klub bola, salah satunya adalah Erwin Aksa.

Sebagai seorang politisi, Erwin tentunya memiliki kapasitas untuk memengaruhi kebijakan, baik itu dalam pengelolaan sumber daya negara, pembangunan infrastruktur, hingga program pemberdayaan masyarakat. Keberadaan politisi di dunia olahraga, terutama sepak bola, seringkali memberikan dampak positif dalam mengarahkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan sepak bola di Indonesia.

Berikut ini telah Olenka rangkum dari berbagai sumber mengenai Erwin Aksa mulai dari kehidupan pribadi hingga perjalanan kariernya, pada Senin (03/02/2025).

Riwayat Hidup

Erwin Aksa Mahmud, atau yang lebih dikenal dengan nama Erwin Aksa, lahir pada 7 Desember 1975 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara, yang tumbuh besar dalam keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab. 

Baca Juga: Daftar 6 Pengusaha Ternama Asal Sulawesi Selatan

Ayahnya, Ir. H. Muhammad Aksa Mahmud, adalah seorang pengusaha sekaligus politisi yang mendirikan Bosowa Group, sebuah konglomerat besar yang berbasis di Sulawesi Selatan. Sedangkan ibunya, Hj. Ramlah Kalla, adalah adik dari Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Indonesia.

Sejak kecil, Erwin sudah terbiasa dengan dunia bisnis. Setiap liburan, ia sering diajak oleh ayahnya ke berbagai pertemuan bisnis di luar negeri, memperkenalkan dunia usaha yang luas dan penuh tantangan. Meskipun tumbuh dalam keluarga yang mampu, Erwin tidak dimanjakan. 

Ayahnya menanamkan prinsip hidup yang sangat disiplin, yang mengajarkan Erwin untuk menghargai usaha dan bekerja keras. Salah satu momen yang membekas dalam hidupnya adalah ketika ia harus merantau untuk melanjutkan pendidikan menengah atasnya di Bandung. Kehidupan di Bandung membuat Erwin merasakan hidup mandiri, jauh dari kenyamanan keluarga, dan tinggal di kos dengan teman-temannya.

Erwin Aksa menikah dengan Andi Fatmawati Manggabarani, dan dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga anak yaitu Trinisha Erwin Aksa, Shayla Erwin Aksa, dan Muhammad Yusuf Erwin Aksa. Sebagai seorang ayah, Erwin berusaha mengajarkan nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan integritas kepada anak-anaknya, serta selalu berusaha menjadi teladan yang baik.

Pendidikan

Mengutip laman resmi DPR, pendidikan Erwin dimulai di Sekolah Dasar Pembangunan III Ujung Pandang, diikuti dengan SMP di Islamic Athirah Ujung Pandang. Setelah itu, ia melanjutkan studi di SMAN 5 Bandung. Pada tahun 1993, Erwin berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan kuliah di University of Pittsburgh, Pennsylvania, dengan jurusan Ekonomi, dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1997.

Baca Juga: Mengenal Sosok Fadel Muhammad, Politikus dan Akademisi di Dunia Industri

Setelah menyelesaikan pendidikannya di University of Pittsburgh pada tahun 1997, Erwin Aksa, yang dikenal sebagai anak sulung dari keluarga Aksa Mahmud, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Banyak orang yang mungkin mengira bahwa Erwin akan langsung mengambil alih posisi penting di Bosowa Group, perusahaan keluarga yang sudah dibangun dengan kokoh oleh ayahnya, Aksa Mahmud. 

Namun, Erwin memilih untuk memulai kariernya dari bawah. Alih-alih langsung terjun ke dalam dunia bisnis keluarga, Erwin memulai perjalanan karier profesionalnya dengan bekerja sebagai karyawan di dealer mobil Mitsubishi di Makassar. 

Bagi Erwin, langkah ini adalah bagian dari proses pembelajaran yang sangat penting. Ia memaksa dirinya untuk melakukan pekerjaan yang mungkin tidak selalu ia inginkan, namun justru di situlah ia belajar banyak tentang dunia bisnis dan cara mengelola usaha dari perspektif yang lebih praktis dan mendalam.

Keputusan Erwin untuk tidak memanfaatkan statusnya sebagai anak dari seorang pengusaha besar untuk langsung mendapatkan posisi tinggi di perusahaan keluarga adalah cerminan dari prinsip yang selalu ditegakkan oleh ayahnya, Aksa Mahmud. Ia percaya bahwa pengalaman bekerja di luar lingkungan keluarga ini membantunya untuk lebih memahami dunia bisnis secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi teori, tetapi juga dari sisi praktik di lapangan.

Karier Bisnis

Pada tahun 2006, Erwin Aksa diangkat sebagai Direktur Utama Bosowa Group, menggantikan posisi ayahnya. Di bawah kepemimpinannya, Bosowa Group berkembang pesat, dengan sejumlah unit bisnis di berbagai sektor, seperti otomotif, semen, logistik, dan energi. Keberhasilannya mengembangkan perusahaan keluarga menjadi lebih besar dan lebih solid. 

Sebagai CEO Bosowa pada periode Januari 2006 hingga Mei 2008, Erwin memimpin perusahaan keluarga ini melalui berbagai tantangan dan memastikan pertumbuhannya yang pesat, memperluas lini bisnisnya ke sektor otomotif, properti, semen, dan energi. Kepemimpinan Erwin yang visioner ini mengantarkan Bosowa Group menjadi salah satu pemain utama di pasar Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Aksa Mahmud, Anak Petani Pendiri Bosowa Corp yang Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Pada November 2015 hingga saat ini, Erwin Aksa menjabat sebagai Board of Commissioner di Bosowa Group. Peran ini memberinya tanggung jawab untuk mengawasi jalannya perusahaan dan memberikan arahan strategis kepada manajemen. Sebagai anggota dewan komisaris, Erwin berfokus pada pengembangan kebijakan dan pengawasan terhadap implementasi strategi perusahaan.

Karier Erwin Aksa di Bosowa Group mulai meningkat. Pada Mei 1997 hingga 2015, ia menjabat sebagai Executive Director & Deputy VPD di PT Semen Bosowa Maros, sebuah anak perusahaan yang bergerak di bidang produksi semen. Dalam peran ini, Erwin bertanggung jawab atas pengelolaan operasional perusahaan, memastikan bahwa proses produksi berjalan lancar dan efisien. Keberhasilannya di sektor ini memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan Bosowa Group di bidang manufaktur.

Selain itu, Erwin juga aktif dalam ranah ekonomi nasional. Pada Juni 2010 hingga 2014, ia dipercaya untuk bergabung dengan National Economic Committee (KEN), sebuah lembaga yang memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dalam merancang kebijakan ekonomi. 

Peran ini menunjukkan komitmen Erwin untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi negara, dengan mengedepankan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya di dunia bisnis. Sebelum menjabat sebagai Board of Commissioner di Bosowa, Erwin Aksa juga memegang posisi President Director Bosowa dari Juni 2008 hingga 2015. 

Karier Politik

Selain berkarir di dunia bisnis, Erwin juga terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dan memulai karir politiknya pada 2004 sebagai Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan. Erwin juga pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum Partai Golkar pada periode 2009-2014, serta Ketua Bidang Koperasi dan UKM di DPP Partai Golkar dari 2014 hingga 2020. Pada saat ini, Erwin menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golkar.

Selain itu, Erwin Aksa juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada periode 2008-2011. Ia dikenal sebagai sosok yang berani mengemukakan pandangan yang berbeda, termasuk tentang pentingnya pengembangan pendidikan vokasi untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai politisi, Erwin memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan kejuruan yang dapat meningkatkan daya saing generasi muda.

Baca Juga: Mengenal Sosok Peter Sondakh, Konglomerat Indonesia Pendiri Rajawali Corpora

Erwin Aksa juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan sosial. Ia pernah menjabat sebagai manajer klub sepak bola PSM Makassar, yang di bawah kepemimpinannya, klub tersebut meraih berbagai prestasi, termasuk mencapai semifinal dan menjadi runner-up di beberapa musim. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Sulawesi Selatan.

Salah satu posisi penting yang pernah diembannya adalah  menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk Bidang Konstruksi dan Infrastruktur periode 2015-2020. Dalam peran ini, Erwin Aksa memainkan peran strategis dalam memajukan sektor konstruksi dan infrastruktur di Indonesia.

Selain fokus pada bisnis dan politik, dalam perjalanan hidupnya, Erwin Aksa juga telah meraih banyak penghargaan, di antaranya Lifetime Achievement Award dari HIPMI pada 2022, Tokoh Muda Penggerak Kewirausahaan Nasional pada 2012, dan Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA) pada 2009. Semua pencapaian tersebut tidak lepas dari keteguhan prinsip hidup yang diajarkan oleh orang tuanya, serta dedikasi dan komitmennya dalam dunia bisnis dan politik.

Jejaknya di Bidang Olahraga

uga pernah berkiprah di dunia olahraga, khususnya dalam dunia sepak bola. Salah satu pencapaian besar dalam perjalanan kariernya adalah ketika ia menjabat sebagai manajer klub sepak bola ternama di Indonesia, PSM Makassar.

Kehadiran Erwin Aksa di PSM Makassar dianggap sebagai penyelamat klub, terutama di masa-masa sulit. Klub PSM pada waktu itu tengah dilanda berbagai permasalahan, termasuk masalah gaji pemain dan manajemen yang tidak stabil. 

Lebih dari itu, Erwin Aksa juga pernah terlibat aktif dalam organisasi olahraga lainnya. Pada periode 2003-2008, ia menjabat sebagai Ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Sulawesi Selatan. Selama masa kepemimpinannya, ia berperan besar dalam memajukan dunia tinju di provinsi tersebut, memberikan dorongan dan perhatian lebih kepada atlet-atlet muda yang ingin menekuni olahraga tinju.