Peter Sondakh, seorang konglomerat asal Indonesia, telah mengukir nama besar di dunia bisnis Tanah Air. Melalui Rajawali Corpora, ia membangun kekayaan dan memimpin sejumlah perusahaan besar di sektor properti, media, dan telekomunikasi.
Kisah hidupnya yang dimulai dari keluarga pengusaha hingga menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia beberapa tahun silam, menunjukkan ketekunan dan visi bisnis yang luar biasa.
Peter Sondakh, pria kelahiran Manado pada 23 Juni 1953 adalah sosok yang tak asing di dunia bisnis Indonesia. Menjadi CEO dan Chairman Rajawali Corpora, ia dikenal sebagai pengusaha yang mampu mengembangkan berbagai sektor bisnis dengan cermat.
Baca Juga: Jarang Tersorot Media, Yuk Mengenal sosok Siti Hutami Endang Adiningsih
Dimulai dari perusahaan keluarga yang dirintis oleh ayahnya, hingga ekspansi bisnis besar-besaran yang membawanya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, perjalanan Peter Sondakh menjadi contoh sukses bagi banyak orang.
Lantas, seperti apa sosok dan perjalanan bisnis Peter Sondakh selama ini? Berikut rangkuman yang telah dibuat oleh redaksi Olenka dari berbagai sumber pada Sabtu (01/02/2025):
Awal Mula Karier Bisnis Peter Sondakh
Peter Sondakh lahir di keluarga pengusaha yang memproduksi minyak kelapa dan mengekspor kayu. Namun, takdir membawa perubahan besar saat ayahnya meninggal dunia ketika Peter baru berusia 20 tahun.
Setelah itu, tanggung jawab besar jatuh ke pundaknya untuk menghidupi keluarga, termasuk ibu dan empat adiknya. Pada usia yang masih sangat muda, Peter mengambil alih bisnis ayahnya dan memastikan kelangsungan hidup keluarganya.
Baca Juga: Kerajaan Bisnis CT Corp Milik Konglomerat Chairul Tanjung
Pada usia 22 tahun, Peter sudah mengelola bisnis minyak kelapa dan ekspor kayu. Kemampuan bisnis yang diturunkan dari sang ayah semakin terasah dan membawanya pada pendirian PT Rajawali Corpora, yang menjadi pijakan awal untuk ekspansi bisnisnya ke berbagai sektor.
Dengan keahlian bisnis yang terus berkembang, ia mulai melebarkan sayap usahanya dan menyusun rencana untuk memperluas pengaruh bisnis keluarga ke dalam dunia korporasi besar, yang kemudian memantapkan langkahnya sebagai salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia.
Jejak Langkah Bisnis dan Keberhasilan Rajawali Group
Pada tahun 1984, Peter mendirikan PT Rajawali Wira Bhakti Utama yang menjadi embrio dari Rajawali Group. Salah satu pencapaian besar dalam perjalanan kariernya adalah mendirikan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tahun 1987, yang menjadi stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Meskipun saham mayoritas dipegang oleh Bambang Trihatmodjo melalui PT Bimantara Citra, ide pembuatan RCTI datang dari Peter.
Baca Juga: Membedah Sumber Kekayaan Dato Sri Tahir: Bukan Hanya dari Perbankan, tapi Juga Properti dan Media
Keberhasilan RCTI membuka jalan bagi Peter untuk melebarkan sayap ke sektor lain, seperti properti, transportasi, dan telekomunikasi. Pada 1989, Rajawali Group mendirikan Lombok Tourism Development Corp dan Express Group yang bergerak di bidang transportasi taksi.
Perusahaan ini menjadi awal dari serangkaian akuisisi besar yang kemudian mengubah peta bisnis Indonesia. Keberhasilan tersebut tak lepas dari kemampuan Peter dalam melihat peluang di pasar yang masih berkembang. Inovasi dan kecerdasannya dalam mengambil keputusan bisnis menjadi faktor kunci dalam memperluas jaringan Rajawali Group.
Rajawali Group juga berhasil mendirikan jaringan hotel berbintang internasional, seperti Sheraton, Novotel, dan The Laguna. Selain itu, Peter juga mengakuisisi Bentoel Group, sebuah perusahaan rokok besar di Indonesia, dan mendirikan PT Excelcomindo Pratama (XL), yang menjadi penyedia jaringan GSM swasta pertama di tanah air.
Langkah-langkah strategis ini membuka peluang baru bagi Peter untuk memperluas pengaruhnya di dunia bisnis Indonesia dan internasional.
Baca Juga: Mengenal Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Raja Media Tanah Air Pendiri Emtek
Konsolidasi dan Ekspansi Bisnis
Meskipun sempat menghadapi tantangan berat pada krisis moneter 1997-1998 yang hampir menenggelamkan Rajawali Group, Peter Sondakh tidak menyerah. Ia melakukan serangkaian aksi jual-beli perusahaan dan fokus pada tiga bidang utama: properti, pertambangan, dan perkebunan. Hal ini membantunya untuk bangkit dan memperluas jangkauan bisnis Rajawali Group secara lebih global.
Peter dikenal sebagai seorang investor ulung yang selalu memanfaatkan peluang bisnis dengan tajam, seperti burung rajawali yang selalu terbang tinggi.
Melalui Rajawali Corpora, ia mengakuisisi dan mengembangkan berbagai perusahaan, dan pada 2021, ia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar USD 1,9 miliar versi Forbes. Keberhasilannya dalam mengelola dan mendiversifikasi bisnis membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang pebisnis, melainkan seorang visioner yang tahu bagaimana mengantisipasi dan menanggapi perubahan pasar dengan langkah yang tepat.
Baca Juga: Srikandi Pewaris Tahta Konglomerat
Peter juga dikenal sebagai pebisnis yang tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dan selalu mencari inovasi baru. Meskipun pasar mengalami ketidakpastian, kemampuan Peter dalam mengelola risiko dan beradaptasi dengan perubahan membuat Rajawali Group tetap bertahan dan tumbuh. Inilah yang membuatnya dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.
Diversifikasi dan Pendirian Stasiun TV Baru
Usai perjalanan panjangnya, Peter memutuskan untuk melepaskan kepemilikan Rajawali Group terhadap RCTI pada tahun 2003. Namun, alih-alih bisnisnya meredup atau padam, Peter kembali menunjukkan visinya dengan mendirikan stasiun televisi baru, B-Channel, yang kemudian berganti nama menjadi Rajawali TV (RTV) pada 2014.
Baca Juga: Daftar 6 Pengusaha Ternama Asal Sulawesi Selatan
Meskipun tidak sepopuler RCTI, RTV tetap menjadi bukti bahwa Peter tak pernah berhenti berinovasi dan mencari peluang baru di industri media. Stasiun televisi ini menjadi salah satu langkah strategis Peter dalam memperluas portofolio bisnisnya di sektor media.
Pendiriannya juga menunjukkan keberanian Peter untuk terjun kembali ke industri media meskipun telah menghadapi tantangan besar dalam bisnis sebelumnya. RTV, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan stasiun televisi besar lainnya, terus berusaha mengukir prestasi dan menawarkan konten yang beragam untuk menjangkau lebih banyak pemirsa.
Langkah ini menjadi refleksi dari filosofi bisnis Peter yang selalu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menciptakan peluang baru meskipun pasar sedang penuh tantangan.
Kekayaan dan Warisan Bisnis
Dengan hampir 49 perusahaan anak usaha dan afiliasi yang tersebar di berbagai sektor, Peter Sondakh telah membangun warisan bisnis yang sangat kuat. Dari perusahaan-perusahaan besar di sektor properti, media, hingga telekomunikasi, Rajawali Corpora tetap menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.
Keberhasilannya dalam berinvestasi di berbagai sektor bisnis memperlihatkan kepada dunia bahwa Peter adalah seorang pengusaha dengan kemampuan luar biasa dalam mengelola aset dan peluang yang ada.
Pada tahun 2021, Peter Sondakh masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai USD 1,9 miliar. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan keberanian dan ketekunan seorang pengusaha, tetapi juga visi yang tajam untuk melihat peluang bisnis di setiap sektor yang ada.
Warisan bisnis yang ditinggalkan oleh Peter Sondakh akan terus mempengaruhi dunia bisnis Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Terutama memberikan kehidupan yang layak bagi sang anak, Claudia Sondakh dan juga sang istri, Elvi Yap Moeljohartono.
Baca Juga: Apa Itu Konglomerat?
Perjalanan Peter Sondakh dari seorang pemuda yang harus mengambil alih bisnis keluarga hingga menjadi konglomerat besar menunjukkan ketekunan, kecerdasan, dan visi jauh ke depan. Seperti burung rajawali yang tak pernah lelah terbang tinggi, Peter Sondakh membuktikan bahwa kerja keras dan kemampuan untuk melihat peluang bisnis dapat membawa seseorang menuju kesuksesan yang luar biasa.
Kesuksesannya mengajarkan bahwa dalam dunia bisnis, tidak ada yang lebih penting daripada kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada.