Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar mental tetap terjaga dengan baik. Salah satunya adalah dengan rutin melakukan terapi psikologis dengan ahlinya.
Lewat terapi psikologis, kamu bisa berbicara mengenai perasaan, pikiran, dan pengalaman. Yang nantinya, terapis profesional akan membantu mengidentifikasi penyebab masalah mental dan strategi untuk menghadapinya dengan baik.
Salah satu terapi yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental adalah Biblioterapi. Growthmates, mungkin ada di antara kamu belum mengetahui betul apa itu Biblioterapi. Simak terus artikel berikut yuk!
Apa Itu Biblioterapi?
Biblioterapi merupakan sebuah terapi yang menggunakan literatur atau bahan bacaan untuk membantu seseorang mengatasi masalah emosional. penyakit mental, atau perubahan dalam hidup.
Growthmates, mungkin banyak di antara kamu yang terkadang sedih hingga bahkan menangis saat membaca novel atau cerita fiksi sedih? Menurut studi dari Affective Science tahun 2021, kondisi ini menunjukkan bahwa membaca buku fiksi dapat mempengaruhi kemampuan emosional seseorang.
Kembali lagi bicara soal Biblioterapi. Konsep membaca dinilai sebagai cara efektif untuk membantu proses penyembuhan. Yang membedakan Biblioterapi dengan psikoterapi lainnya adalah terapis biasanya memandang biblioterapi sebagai pendekatan tarapeutik.
Biblioterapi sering digunakan untuk mendukung bentuk terapi lain. Terapi ini cocok dilakukan oleh individu dan kelompok dari segala usia. Umumnya, para terapi akan menggunakan cerita saat Biblioterapi dilakukan untuk pasien anak-anak dan remaja.
Ketika Biblioterapi ini diterapkan dalam kelompok terapi, biasanya terapis akan meminta para peserta memberi dan menerima umpan balik mengenai interpretasi mereka terhadap literatur dan kaitannya dengan masalah yang dihadapi. Hal ini juga membantu meningkatkan komunikasi dan mendorong koneksi yang lebih intens bagi para peserta.
Baca Juga: 5 Buku Favorit Tatjana Saphira yang Bisa Jadi Inspirasi, Intip Yuk!
Lalu, Apa Saja Jenis Biblioterapi Itu?
Melansir dari laman Very Well Mind, ada sejumlah jenis Biblioterapi yang dapat digunakan di lingkungan klinis, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Biblioterapi Kreatif
Jenis Biblioterapi ini sering dilakukan dalam kelompok. Yang mana, para terapis menggunakan cerita, puisi, dan buku fiksi yang nantinya akan didiskusikan di dalam kelompok terapi tersebut.
2. Biblioterapi Perkembangan
Biasanya digunakan dalam lingkungan pendidikan. Yang mana, dilakukan oleh para orang tua yang memiliki permasalahan dengan anak-anak, atau bahkan masalah yang dihadapi sang anak di masa pubertasnya.
3. Biblioterapi Perspektif
Para terapis biasanya menggunakan buku-buku self improvement untuk membantu mengubah pola pikir, perasaan, dan tindakan pasien.
4. Biblioterapi Terapeutik
Biasanya dilakukan dengan mengkombinasikan dengan jenis terapi lainnya untuk menangani masalah psikologis. Proses terapeutik ini dinilai lebih interaktif, karena pembaca menjadi bagian dari proses intelektual dan emosional yang terungkap dari cerita.
Apa yang Dapat Dibantu dengan Biblioterapi?
Meskipun membaca secara umum bermanfaat bagi hampir semua orang, seorang terapis bernama Chad Perman, MA, LMFT, dari New Page Therapy menjelaskan, Biblioterapi yang ditargetkan dapat berguna secara khusus untuk masalah-masalah berikut:
- Kecemasan
- Depresi
- Gangguan Makan
- Kekhawatiran eksistensial seperti isolasi, ketidakbermaknaan, kebebasan, dan kematian
- Masalah hubungan
- Penggunaan zat
Sam Gladding, PhD , seorang profesor di program Magister Konseling dan Layanan Kemanusiaan Universitas Wake Forest menambahkan, Biblioterapi juga dapat membantu mengelola amarah, perilaku yang pantas secara sosial, dan rasa malu.
“Masalah mengenai cara menangani kesedihan , penolakan , atau hampir semua 'isme' negatif seperti rasisme, seksisme, ageisme , juga dapat diatasi melalui biblioterapi,” kata Gladding.
Sebuah tinjauan tahun 2017 yang disebut dari laman Very Well Mind, menemukan bahwa biblioterapi dapat menjadi pengobatan jangka panjang untuk orang dewasa yang mengalami depresi ringan.
Dalam tinjauan tersebut, para peneliti mengamati enam orang dewasa yang melakukan Biblioterapi. Setelah tiga bulan menjalani terapi ini, para peserta mengaku gejala depresi yang dialaminya berkurang.
Biblioterapi kreatif juga terbukti efektif dapat membantu anak-anak usia 5 sampai 16 tahun yang mengalami kecemasan, depresi, perilaku eksternalisasi, dan perilaku prososial yakni perilaku mementingkan atau membantu orang lain.
Baca Juga: 5 Manfaat Membaca Buku Bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Bisa Perpanjang Usia?
Di samping itu, banyak jenis buku yang bisa digunakan untuk melakukan Biblioterapi ini, Growthmates. Mulai dari buku fiksi, non fiksi, puisi, hingga buku keagamaan juga bisa digunakan dalam jenis terapi psikologis ini.
Misalnya, seseorang yang mengalami kehilangan atau menghadapi kematian keluarga, terapis akan memberikan buku cerita fiksi tema berduka dengan kesedihan atau trauma. Setelah pasien membaca buku tersebut, terapis dapat membantu memahami masalah yang lebih mendalam dan selanjutnya dapat melakukan sesi konseling.
Nah Growthmates, itu dia pembahasan mengenai Biblioterapi yang perlu kamu tahu. Di antara kamu sudah ada yang pernah melakukan terapi ini?