Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif terus mendorong jamu sebagai salah satu warisan lokal yang mendunia. Salah satu hal yang dilakukan pemerintah adalah menggelar festival jamu di Epiwalk, Jakarta.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar mengatakan, jamu bukan sekadar tradisi yang diwariskan turun temurun, namun ia dipandang sebagai salah satu identitas bangsa.
Baca Juga: Mengenal Sosok Lauw Ping Nio, Sang Tokoh Jamu Legendaris Nyonya Meneer
"Lewat festival ini, kita tidak hanya merayakan kekayaan warisan leluhur, tapi juga mendorong regenerasi pelaku dan inovasi produk jamu agar relevan dengan gaya hidup masa kini," kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, dalam keterangannya dilansir Senin (28/7/2025).
Menurutnya, event ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan peningkatan literasi generasi muda terhadap warisan lokal.
Festival jamu ini menampilkan berbagai produk jamu kreasi baru, edukasi rempah, hingga pengalaman interaktif yang membangun kesadaran publik terhadap nilai budaya sekaligus potensi ekonomi dari industri jamu.
"Saya mengapresiasi inisiatif acara seperti ini karena ketika budaya dipertemukan dengan semangat generasi muda, di situlah kekuatan ekonomi kreatif muncul," ujarnya.
Founder Acaraki, Jony Yuwono mengatakan, saat ini pentingnya dilakukan pendekatan lintas generasi dalam mempromosikan dan melestarikan warisan lokal.
"Kami ingin menjadikan jamu bukan sekadar dikenang, tapi digunakan. Dengan sentuhan kreativitas dan edukasi yang menyenangkan, anak-anak muda bisa menjadi bagian dari gerakan pelestarian ini," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, Yuke Sri Rahayu, menekankan posisi strategis jamu dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.
"Kita sedang melestarikan budaya dan tradisi Indonesia, sekaligus mendorong inovasi agar tetap relevan. Kita patut bersyukur karena bangsa ini dibekali keberagaman budaya yang luar biasa. Saya rasa jamu itu berasal dari kata 'Jawa' dan 'Ngramu' doa untuk kesehatan. Dan kini, jamu bukan hanya warisan, tapi juga the new engine of growth bagi Indonesia," ujar Yuke.
Dia menekankan, sebagai bagian dari penguatan nilai budaya, Festival Jamu juga menyajikan kegiatan interaktif dan edukatif, termasuk zona permainan tradisional yang dikemas secara kreatif.
Permainan lokal semacam ini merupakan warisan budaya, yang tidak boleh tergerus zaman perlu terus dilestarikan dan diadaptasi secara inovatif agar tetap relevan, serta dikembangkan sebagai bagian dari produk kreatif berbasis budaya yang berkontribusi pada pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif.
Baca Juga: Tak Punya Utang! Kekayaan Presiden Prabowo Tembus Rp2 Triliun
"Festival ini menunjukkan bahwa warisan budaya seperti jamu dapat menjadi kekuatan baru, bukan hanya dalam membangun identitas bangsa, tetapi juga sebagai produk unggulan yang layak bersaing di pasar global," tegasnya.