Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini masih punya pengaruh kuat di Pilkada 2024 kendati segera purna tugas di Oktober tahun ini. Sejumlah partai politik pendukung Jokowi bahkan percaya diri tak bakal susah payah memenangkan Pilkada 2024 sebab Jokowi effect diyakini masih mempengaruhi mayoritas pemilih. 

Keyakinan atas pengaruh Jokowi effect sebagaimana yang disampaikan parpol pendukung seperti Golkar, PAN dan Demokrat itu bukan asal klaim, hal ini berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga kredibel yang mengklaim tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih tinggi. 

Baca Juga: Mengintip Rumah Pensiunan Jokowi di Desa Blulukan Karanganyar yang Sudah Mulai Dikebut

Merujuk pada hasil survei terbaru Litbang Kompas, tingkat kepuasan Jokowi sebesar 75,6 persen. Angka yang identik juga didapat oleh lembaga Survei Indikator, yakni sebesar 76,6 persen, meski persentasenya menurun, namun angka ini  tidak buruk untuk seorang pemimpin yang sudah berada diambang masa pensiun. 

“Jadi, kalau kemudian di ba­sis partai tertentu, ditambah dengan Jokowi effect maka akan lebih besar untuk mendapatkan suara dan menang di Pilkada 2024,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi kepada wartawan Kamis (27/6/2024). 

Viva bahkan terang-terangan mengatakan, sekarang ini masyarakat punya kecenderungan besar memilih kepala daerah yang berhubungan dengan Jokowi, dia bilang calon kepala daerah yang diusung partai politik yang punya hubungan dengan Jokowi punya kans besar memenangi Pilkada 2024.  

“Belakangan, survei Litbang Kompas membuktikan, 54,3 persen masyarakat memper­timbangkan calon yang memi­liki hubungan dengan Presiden Jokowi. “Jokowi effect juga menjadi relevan untuk dapat dipertimbangkan dalam menam­bah kontribusi perolehan suara pasangan calon di Pilkada 2024,” ucapnya. 

Tak Berlaku untuk Pemilih Rasional 

Pengaruh Presiden Jokowi setelah pensiun juga diakui oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hanya saja pengaruh politik seperti ini dianggap lazim sebab semua kepala negara memiliki hal itu. 

Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengatakan, kendati Jokowi mewariskan pengaruh besar pasca purna tugas, namun Jokowi effect tidak sampai bikin goyah para pemilih rasional.

Baca Juga: Anies Baswedan Buka Peluang Bertemu Prabowo, Koalisi Indonesia Maju Kompak Merespons

Kelompok pemilih ini kata dia bakal berpikir masak-masak untuk memilih pemimpin dengan mempertimbangkan segala aspek termasuk rekam jejak dan koneksi politik dari seorang calon. Menurut Iqbal Jokowi effect belum tentu menjanjikan kemenangan untuk Pilkada 2024. 

"Kalau di daerah yang pemilih rasional belum tentu, (Jokowi effect berpengaruh),” kata Iqbal.