Untuk pertarungan di Pilkada Jakarta yang bakal disorot satu Indonesia, PDI bakal berperang habis -habisan dengan niatan untuk membalikan keadaan setelah nyaris tak bisa berpartisipasi karena kandas pada berbagai peraturan. 

Di Pilkada Jakarta kali ini, PDI Perjuangan sudah menyiapkan sejumlah nama besar seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu. Dua nama pertama adalah bakal calon paling potensial karena pengalaman mereka memimpin Jakarta. 

Selain ke-4 anak kandung PDI Perjuangan tersebut, ada satu nama lagi yang digadang-gadang bakal diusung PDI Perjuangan di Pilgub Jakarta yakni Anies Baswedan.

Meski sempat berseberangan,  namun kedua belah pihak sama-sama membuka peluang setelah Anies Baswedan ditinggal partai-partai pendukungnya yakni PKS, PKB dan NasDem yang kini telah bergabung ke KIM Plus. 

Hanya saja upaya PDI membawa Anies Baswedan ke Pilgub Jakarta sedikit lebih rumit kendati yang bersangkutan punya basis massa kuat di Jakarta dan punya pendukung militan. Penyebabnya Anies adalah orang non PDI. 

Agar langkah pencalonan bisa berjalan mulus, Anies minimal harus segera menjadi  kader PDI dalam waktu dekat ini. Selama Anies masih memilih bertahan sebagai orang non partai, maka tiket Pilkada Jakarta sukar dikantongi. 

“Yang kita harapkan memang harus menjadi kader partai. Karena kita berpengalaman. Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan. Kan gitu,"kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.