Ribuan masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an bisa menjadi lebih dari sekadar ibadah pribadi. Melalui program Sumbang Sambung Ayat yang diinisiasi oleh platform Flip selama Ramadan 2025, masyarakat diajak untuk membaca ayat suci sekaligus berdonasi bagi guru-guru ngaji yang mengajar di pelosok negeri. Setiap satu ayat yang dibaca oleh peserta dikonversikan menjadi donasi sebesar Rp5.000 oleh Flip.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Lebih dari 13.000 orang turut serta dalam gerakan ini dan berhasil membaca lebih dari 25.000 ayat, setara dengan empat kali khatam Al-Qur’an secara kolektif. Hasilnya, program ini mengumpulkan donasi hingga Rp100 juta yang disalurkan untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di berbagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Jakarta, Bekasi, Indramayu, Kalimantan Selatan, hingga Bengkulu.
Salah satu penerima manfaat adalah TPQ Darul Khoir yang dipimpin oleh Ustadz Darih (42) di Desa Sukatenang, Kabupaten Bekasi. Sejak awal, kegiatan belajar dilakukan di halaman rumah tanpa pungutan biaya. Meski harus berjualan bubur ayam keliling setiap pagi demi mencukupi kebutuhan hidup, semangatnya mengajar tak pernah padam. Bersama istri dan anak-anaknya yang juga ikut mengajar, ia kini membina lebih dari 100 santri. Bantuan dari program ini digunakan untuk membeli meja belajar, papan tulis, dan sound system portable agar proses belajar bisa lebih nyaman dan layak
"Saya prihatin saat mengajar. Biasanya mereka ngaji di lantai atau tanah. Bantuan ini sangat berarti untuk keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar," kata Ustaz Darih.
Kisah serupa datang dari Kalimantan Selatan. Ustaz Zakaria, pendiri Rumah Tahfidz Al-Azhar di Desa Teluk Kepayang, awalnya menghadapi tantangan besar karena harus meyakinkan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai penambang emas dan petani tentang pentingnya pendidikan agama.
Baca Juga: Perkuat Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia, Bank Aladin Syariah Jalin Kolaborasi dengan Flip
Ia perlahan merangkul tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk mendirikan lembaga pendidikan nonformal berbasis Al-Qur’an. Kini, lembaga yang ia dirikan menjadi tempat belajar bagi 20 santri, beberapa di antaranya sudah menamatkan hafalan juz. Bantuan dari program Sumbang Sambung Ayat dimanfaatkan untuk pengadaan perlengkapan belajar seperti iqro, juz amma, dan Al-Qur’an.
“Terima kasih kepada Flip atas program ini. Semoga dari sini lahir generasi penghafal Al-Qur’an yang berkualitas, beradab, dan berilmu,” tuturnya.
Program Sumbang Sambung Ayat menjadi contoh bagaimana pendekatan berbasis teknologi bisa membuka jalan bagi gerakan sosial yang berdampak nyata. Inisiatif ini tidak hanya menumbuhkan semangat ibadah di bulan Ramadan, tetapi juga menghadirkan dukungan konkret bagi para pengajar Al-Qur’an yang selama ini berjuang dalam keterbatasan.
Baca Juga: Flip Terus Perluas Layanan Remitansi Flip Globe
Melalui ayat-ayat yang dibaca bersama-sama, masyarakat membuktikan bahwa gotong royong digital bisa menjadi kekuatan baru dalam membangun pendidikan dan keberkahan di penjuru Indonesia.