Bakmi Gajah Mada atau yang populer dikenal dengan Bakmi GM menjadi salah satu primadona kuliner Tanah Air. Di dunia kuliner Bakmi, GM jelas memuncaki daftar bakmi terfavorit karena cita rasa yang khas dan nempel di ingatan para penggemar bakmi.  Bahkan GM menjadi ikon restoran bakmi di Jakarta. 

Kepopuleran Bakmi GM sebagai waralaba restoran cepat saji bukan hadiah yang jatuh dari langit, ketenarannya di kalangan pecinta Bakmi adalah sebuah perjalanan panjang yang dengan susah payah diramu. 

1959 Bakmi GM mulai pergerakan perdananya, ia tidak datang dengan status sebagai restoran besar yang punya nama mentereng, ketika itu Bakmi GM hanyalah sebuah kedai kecil di pinggir jalan  Gajah Mada 77, Jakarta Pusat. Nama jalan ini pula yang kelak menjadi branding kedai bakmi itu hingga dikenal sampai sekarang. 

Baca Juga: Jokowi Mengalami Perubahan Kulit Karena Alergi, Bagaimana Kondisi Fisiknya?

Bakmi GM yang tumbuh pesat dan berhasil menorehkan namanya sebagai salah satu jenis kuliner favorit masyarakat Jakarta tak terlepas dari sentuhan tangan dingin mendiang Tjhai Sioe bersama istrinya mendiang Loei Kwai Fong.

Seperti yang dijelaskan di awal tadi, saat pertama berdiri Bakmi GM hanyalah sebuah kedai kecil di pinggir jalan, luasnya hanya menampung tak lebih dari 20 orang, kondisi dapurnya masih kumuh dengan kompor minyak yang sudah reot.

Kendati begitu Tjhai Sioe bersama Loei Kwai Fong selalu berhasil menjual lebih dari 100 porsi setiap harinya, lapak mereka mulai beroperasi jelang makan siang, dan satu-satunya menu yang ditawarkan yakni bakmi ayam bakso pangsit selalu ludes terjual setiap harinya.

Pasutri asal Tiongkok yang hijrah ke Indonesia itu memang dikenal sebagai pribadi yang ulet, keduanya bekerja keras meramu citarasa yang khas untuk usaha kuliner mereka, keberhasilan keduanya menyajikan bakmi yang lezat membuat nama Bakmi GM langsung melejit. Berkat tangan dingin keduanya hanya dalam tiga tahun nama Bakmi GM sudah dikenal luas publik, tak hanya masyarakat Jakarta, tetapi nama Bakmi GM tersohor hingga keluar daerah.

Ketenaran Bakmi GM selaras dengan bertambahnya jumlah pengunjung setiap harinya, hal ini pula yang membuat  Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong menambah kapasitas kedai mereka, keduanya menambah 10 meja lagi. 

Baru naik satu anak tangga, Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong justru tertimpa tangga pada  1968 warung bakmi mereka yang sedang ramai-ramainya terpaksa pindah ke Jalan Kejayaan, Jakarta Barat sebab lapak mereka terdampak proyek pelebaran jalan Gajah Mada tempat warung mereka berdiri. 

Setahun kemudian Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong kembali ke Gajah Mada dengan membangun kedai yang jauh lebih besar yang dilengkapi dengan penyejuk ruangan. Pasutri ini kembali melambungkan nama Bakmi GM ke angkasa. 

Kembali ke Gajah Mada seperti menyibak pintu rezeki, Bakmi GM kembali dibanjiri pelanggan bahkan jumlahnya terus bertambah seiring memadainya fasilitas di kedai tersebut.

Tiga tahun berselang,  Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong membuka cabang pertama mereka di Kawasan Melawai, Jakarta, ada cerita unik di balik pengembangan bisnis ini, dimana  cabang pertama itu dibuka atas desakan para penggemar Bakmi GM yang tinggal jauh dari kawasan Gajah Mada. 

Baca Juga: Peduli Satwa Langka, Aksi Jefri Nichol x Kusuka Galang Donasi untuk Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

Dicabang baru ini, pasangan suami istri tersebut kembali membuat gebrakan mereka tak hanya berkutat pada satu menu saja yakni  bakmi ayam bakso pangsit, keduanya mulai berani bereksplorasi dengan menu-menu baru seperti bakmi goreng, nasi goreng, hingga ayam cah jamur yang kesemuanya kembali menjadi menu favorit para pelanggan. 

Dari titik ini, Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong terus berinovasi menciptakan menu-menu baru dengan sentuhan citarasa yang khas yang mampu membetot perhatian pelanggan. Berkat sentuhan tangan dingin keduanya, Bakmi GM kini sudah memiliki lebih dari 50 menu dan membuka sejumlah cabang baru di berbagai daerah. 

Baca Juga: Panas Dingin Kondisi Global, Prabowo Gelar Ratas Bahas Dampak Terhadap Indonesia

Kini Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong telah berpulang, namun warisan mereka abadi, keduanya meninggalkan racikan cita rasa yang tak mungkin tergantikan. Bakmi GM bahkan terus menarik pelanggan baru. 

Bakmi GM kini masih terus berdiri dipimpin anak-anaknya dengan 1.200 staff yang aktif melayani sekitar 30 ribu pelanggan setiap harinya di seluruh cabang. Dari jumlah tersebut, omzet Bakmi GM mampu mencapai miliaran Rupiah per tahunnya.