Sementara itu, studi klinis lain meneliti efektivitas air mawar yang ditambahkan ke dalam obat kumur dalam mencegah pneumonia terkait ventilator (VAP) pada pasien di unit perawatan intensif. VAP biasanya terjadi pada pasien yang menggunakan ventilator, karena tabung pernapasan dapat menjadi jalur masuk bakteri ke paru-paru. 

Untuk mencegah hal tersebut, mulut pasien biasanya dibersihkan dengan larutan oral. Hasil studi menunjukkan, penggunaan obat kumur yang mengandung air mawar mampu menurunkan kejadian pneumonia dini, yakni yang muncul pada hari-hari awal penggunaan ventilator. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam kejadian VAP secara keseluruhan pada akhir masa pengobatan.

2. Antiinflamasi

Secara tradisional, air mawar telah digunakan untuk meredakan kemerahan dan rasa gatal pada kulit. Dalam sebuah penelitian laboratorium, peneliti mengeksplorasi bagaimana air mawar memengaruhi respons peradangan terhadap infeksi kulit yang bisa memicu gejala tersebut. 

Hasilnya menunjukkan bahwa air mawar mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri dan membantu memperkuat respons imun kulit. Namun, penelitian ini dilakukan pada sel manusia di laboratorium, bukan pada partisipan langsung, sehingga tingkat validitasnya masih terbatas.

Penelitian lain juga menemukan bahwa ekstrak kelopak mawar dapat membantu mengurangi peradangan akibat paparan sinar ultraviolet (UV). Efek ini diduga berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi dalam mawar. Meski demikian, studi tersebut juga masih berbasis uji laboratorium pada sel manusia. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk memastikan manfaatnya secara nyata.

Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang! Ini 5 Manfaat Mengejutkan dari Kulit Mangga untuk Kecantikan Kulit

3. Efek yang Menenangkan

Bagi sebagian orang, aroma mawar dianggap sangat menenangkan. Sebuah penelitian mengeksplorasi bagaimana minyak mawar, yang digunakan sebagai aromaterapi, dapat memengaruhi kecemasan dan kualitas tidur. 

Penelitian ini melibatkan petugas ruang operasi selama pandemi COVID-19 yang menghirup dua tetes minyak mawar atau plasebo selama 10 menit sebelum shift pagi mereka. Selain itu, mereka juga diberi lima tetes minyak mawar yang ditempatkan di sisi bantal selama 30 malam berturut-turut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menghirup minyak mawar mencatatkan skor yang jauh lebih baik dalam tes kecemasan dan kualitas tidur. Meskipun begitu, penelitian ini berskala kecil dan hanya mengamati efek minyak mawar, bukan air mawar, sehingga kesimpulannya masih perlu penelitian lebih lanjut.