Lactacyd menghadirkan Museum of Speaking Skin, pameran imersif yang mengajak perempuan melihat kulit sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka. Melalui pengalaman visual dan interaktif, pengunjung diajak memahami bahwa kulit dapat menyimpan emosi, memori, serta proses penerimaan diri.
Pameran ini berlangsung pada 14 sampai 16 November 2025 di Atrium Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Tangerang Selatan. Acara ini menjadi rangkaian peluncuran inovasi Lactacyd, termasuk tampilan baru, formula LACTOBIOME+, dan produk terbaru Lactacyd Body Wash yang memperluas fokus merek dari perawatan area feminim menjadi perawatan kulit tubuh.
Baca Juga: Peluncuran Resmi Rumah Kreatif Perkebunan Indonesia (RKPI) di Acara Batik City Run 2025
Lactacyd telah hadir lebih dari dua dekade sebagai bagian dari keseharian perempuan Indonesia. Tahun ini Lactacyd memperkenalkan pembaruan besar melalui formula LACTOBIOME+ yang menggabungkan Natural Lactoserum dan Organic Lactic Acid. Inovasi ini mendukung keseimbangan pH serta penguatan skin barrier. Museum of Speaking Skin menjadi cara Lactacyd menyampaikan pesan bahwa kulit bukan hanya permukaan fisik, melainkan juga sarana yang membawa pengalaman perempuan.
Country Head Opella Healthcare Indonesia, Quang Long Tran, mengatakan, “Kulit bukan hanya sesuatu yang terlihat. Kulit menyimpan pengalaman dan perjalanan hidup. Museum ini kami hadirkan agar perempuan bisa mendengar kembali cerita yang disimpan kulit mereka.”
Pameran ini menampilkan instalasi seni imersif yang membawa pengunjung ke beberapa zona. Setiap zona berisi visual, suara, dan narasi tentang perjalanan perempuan dalam merawat kulit. Sebanyak 17 karya ditampilkan oleh sepuluh seniman perempuan Indonesia. Seniman yang berpartisipasi adalah Claudia Clara, Saskia Gita Sakanti, Aliffia Safitri, Tanya Eirina, Chenny Aviana, Amiwitchy, Junissa Bianda, Elma Lucyana, dr Riva Ambardina, dan Ummi Shabrina Dammas. Karya mereka menggambarkan kulit sebagai ruang ekspresi, identitas, dan refleksi diri.
Eka Puteri Widiyaningsih, Brand Manager Lactacyd Indonesia, menambahkan, “Museum ini menonjolkan sains, seni, dan pengalaman emosional perempuan Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa kulit bisa berbicara dan membawa cerita unik yang penting untuk disampaikan.”
Area produk memperkenalkan formula LACTOBIOME+ yang bekerja selaras dengan skin microbiome. Lactacyd juga meluncurkan Lactacyd Body Wash dengan dua varian: Healthy Bright yang mengandung Brightening Actipane Complex dan Niacinamide untuk membantu mencerahkan kulit; serta Ever Fresh yang diperkaya Freshness Technology dan tujuh ekstrak herbal untuk sensasi segar lebih lama. Kedua varian hadir dengan aroma yang disesuaikan dengan karakter masing masing formula.
Pengunjung dapat melakukan skin check untuk mengetahui kondisi kulit. Tersedia juga playground untuk anak-anak dapat bermain dan berkarya. Selain itu, tersedia photobooth dan Lactacyd Store, hasil kolaborasi dengan Watsons yang menawarkan promo dan hadiah langsung. Setiap area dirancang agar pengunjung bisa merasakan pengalaman edukatif dan interaktif.
Saat ditemui oleh Olenka, Hani, salah satu pengunjung, mengatakan, “Aku jadi lebih mengenal kondisi kulit setelah skin check. Acaranya seru karena bisa lihat karya seni dan dapat pengalaman yang beragam.”
Museum of Speaking Skin menyampaikan pesan bahwa merawat kulit berarti merawat diri. Seni dan sains digunakan untuk menggambarkan hubungan perempuan dengan tubuh mereka. Setiap karya mengajak perempuan menghargai cerita yang membentuk diri mereka.
Pameran ini memberi ruang bagi perempuan untuk belajar, berefleksi, dan merayakan perjalanan kulit mereka. Lactacyd berharap Museum of Speaking Skin dapat memperkuat kepercayaan diri perempuan serta mendukung mereka dalam merawat kulit dengan cara yang lebih sadar dan bermakna.