Growthmates, pasti sudah tidak asing lagi dengan air mawar yang dikenal luas akan manfaatnya untuk kesehatan. Bukan hanya dimanfaatkan sebagai obat alami untuk berbagai penyakit, air mawar juga memiliki khasiat luar biasa dalam merawat kulit. Mulai dari menyegarkan, menenangkan iritasi, hingga membantu menjaga kelembapan kulit secara alami.
Mawar secara historis melambangkan kemurnian dan keindahan. Berbagai bagian mawar, seperti kelopak, pangkal, dan daun, telah digunakan dalam pengobatan, teh, pewarna, parfum, dan perawatan kulit.
Air mawar diperoleh melalui proses penyulingan kelopak mawar dengan metode pengukusan. Uap yang dihasilkan membawa serta air dan minyak esensial dari kelopak bunga. Setelah itu, uap dialirkan melalui sistem pendingin hingga kembali menjadi cairan.
Saat dingin, minyak dan air akan terpisah secara alami, di mana minyak mengapung di bagian atas. Dari proses ini, dihasilkan dua produk utama, yaitu air mawar dan minyak mawar. Tahap akhir melibatkan pemisahan kotoran untuk memastikan hasil yang murni dan berkualitas.
Air mawar umumnya digunakan dalam perawatan kulit atau sebagai bahan dalam hidangan tradisional di beberapa budaya. Mawar juga digunakan untuk mengurangi stres, karena kebanyakan orang merasa wanginya menenangkan dan menyejukkan.
Baca Juga: 5 Manfaat Kecantikan dari Menggosokan Kulit Semangka ke Wajah
Manfaat Air Mawar
Menukil dari laman Health, sebuat studi klinis menunjukkan manfaat kesehatan mawar dan efek air mawar. Mawar mengandung banyak senyawa fenolik yang bertindak sebagai antioksidan. Senyawa ini juga dapat memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Antimikroba
Hidrosol mawar diketahui memiliki potensi sebagai agen antibakteri. Dalam sebuah studi kecil yang melibatkan 45 relawan, peneliti mengambil sampel bakteri dari tangan para peserta. Mereka kemudian diminta menggosokkan 3 mililiter antiseptik berbasis alkohol atau hidrosol mawar ke tangan mereka. Hasilnya, antiseptik berbasis alkohol terbukti secara signifikan mengurangi jumlah bakteri, sedangkan hidrosol mawar tidak menunjukkan pengurangan yang berarti.
Sementara itu, studi klinis lain meneliti efektivitas air mawar yang ditambahkan ke dalam obat kumur dalam mencegah pneumonia terkait ventilator (VAP) pada pasien di unit perawatan intensif. VAP biasanya terjadi pada pasien yang menggunakan ventilator, karena tabung pernapasan dapat menjadi jalur masuk bakteri ke paru-paru.
Untuk mencegah hal tersebut, mulut pasien biasanya dibersihkan dengan larutan oral. Hasil studi menunjukkan, penggunaan obat kumur yang mengandung air mawar mampu menurunkan kejadian pneumonia dini, yakni yang muncul pada hari-hari awal penggunaan ventilator. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam kejadian VAP secara keseluruhan pada akhir masa pengobatan.
2. Antiinflamasi
Secara tradisional, air mawar telah digunakan untuk meredakan kemerahan dan rasa gatal pada kulit. Dalam sebuah penelitian laboratorium, peneliti mengeksplorasi bagaimana air mawar memengaruhi respons peradangan terhadap infeksi kulit yang bisa memicu gejala tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa air mawar mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri dan membantu memperkuat respons imun kulit. Namun, penelitian ini dilakukan pada sel manusia di laboratorium, bukan pada partisipan langsung, sehingga tingkat validitasnya masih terbatas.
Penelitian lain juga menemukan bahwa ekstrak kelopak mawar dapat membantu mengurangi peradangan akibat paparan sinar ultraviolet (UV). Efek ini diduga berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi dalam mawar. Meski demikian, studi tersebut juga masih berbasis uji laboratorium pada sel manusia. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk memastikan manfaatnya secara nyata.
Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang! Ini 5 Manfaat Mengejutkan dari Kulit Mangga untuk Kecantikan Kulit
3. Efek yang Menenangkan
Bagi sebagian orang, aroma mawar dianggap sangat menenangkan. Sebuah penelitian mengeksplorasi bagaimana minyak mawar, yang digunakan sebagai aromaterapi, dapat memengaruhi kecemasan dan kualitas tidur.
Penelitian ini melibatkan petugas ruang operasi selama pandemi COVID-19 yang menghirup dua tetes minyak mawar atau plasebo selama 10 menit sebelum shift pagi mereka. Selain itu, mereka juga diberi lima tetes minyak mawar yang ditempatkan di sisi bantal selama 30 malam berturut-turut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menghirup minyak mawar mencatatkan skor yang jauh lebih baik dalam tes kecemasan dan kualitas tidur. Meskipun begitu, penelitian ini berskala kecil dan hanya mengamati efek minyak mawar, bukan air mawar, sehingga kesimpulannya masih perlu penelitian lebih lanjut.
Cara Membuat Air Mawar di Rumah
Growthmates, kamu bisa membuat air mawar di rumah secara mudah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Kumpulkan atau beli kelopak mawar segar. Pilihlah awar organik yang bebas pestisida.
- Bilas kelopak bunga mawar untuk membuang kotoran. Letakkan kelopak bunga mawar dalam panci besar berisi air suling yang cukup untuk merendamnya. Air suling lebih baik daripada air keran karena air keran mengandung mineral yang dapat memengaruhi kualitas air mawar.
- Panaskan panci tertutup di atas api sedang hingga mendidih. Kemudian, kecilkan api dan biarkan kelopak bunga mendidih perlahan selama sekitar setengah jam. Usahakan untuk tidak memanaskannya terlalu lama, karena ini dapat menyebabkan hilangnya aroma.
- Biarkan air menjadi dingin, lalu angkat kelopaknya dan dinginkan airnya. Air mawar siap digunakan.
Semoga bermanfaat ya!