Banyak publik figur Indonesia kini tak hanya dikenal lewat karya di layar kaca atau media sosial, tetapi juga mulai merambah dunia bisnis, termasuk industri parfum lokal yang terus berkembang. Lewat produk dengan karakter wangi khas, mereka menghadirkan sisi lain dari diri mereka di ranah yang lebih personal.
Berikut deretan 15 selebritas dan influencer yang memiliki brand atau kolaborasi parfum sendiri.
Rossa
Penyanyi senior Rossa sudah lebih dulu merambah bisnis parfum lewat lini Rossa Beauty Eau de Parfum yang diluncurkan sekitar tahun 2016. Dalam proses pengembangannya, Rossa terlibat langsung dalam pemilihan aroma dan desain kemasan.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Parfum Lokal dengan Aroma Manis dan Tahan Lama
Koleksi awalnya terdiri dari tiga varian utama My Love, My Life, dan My Music yang masing-masing mencerminkan sisi berbeda dari perjalanan hidupnya. Misalnya, My Love beraroma lembut dan feminin dengan sentuhan musk dan karamel, sementara My Life menghadirkan nuansa glamor lewat kombinasi mawar, melati, dan amber. Saat diluncurkan, parfum berukuran 100 ml ini dijual sekitar Rp349.000.
Selain menghadirkan aroma khas, Rossa juga menekankan sisi pemberdayaan dalam bisnisnya dengan membuka kesempatan bagi perempuan menjadi reseller. Kini, produk Rossa Beauty masih beredar di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau, sekitar Rp175.000 per botol untuk varian seperti Beautiful Day dan Nobleman. Dengan positioning sebagai parfum lokal beraroma elegan dan tahan lama, Rossa Beauty menjadi salah satu contoh keberhasilan figur publik yang membangun merek dengan karakter personal namun tetap relevan dengan pasar Indonesia.
Ashanty
Ashanty menjadi salah satu publik figur yang merambah bisnis kecantikan lewat lini Ashanty Beauty Cosmetic, yang juga menghadirkan produk parfum dan body mist. Produk ini telah beredar di pasaran sejak beberapa tahun terakhir.
Parfum Ashanty dikenal dengan karakter aroma floral dan woody yang lembut namun tahan lama, mencerminkan citra elegan dan hangat dari sang penyanyi.
Dipasarkan dengan harga yang cukup terjangkau, parfum ini dibanderol sekitar Rp200.000 untuk ukuran 100 ml, sementara beberapa varian lebih kecil dijual dengan harga di bawah Rp100.000. Produk ini banyak ditemukan di toko daring dan menjadi bagian dari upaya Ashanty memperluas bisnis kecantikannya ke segmen wangi-wangian lokal yang mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Nadine Chandrawinata
Aktris dan aktivis lingkungan Nadine Chandrawinata merilis parfum Sea Gypsy Eau de Parfum pada 10 September 2014, bekerja sama dengan produsen parfum asal Prancis, BEL Perfumes. Dibutuhkan waktu sekitar satu tahun baginya untuk mengembangkan aroma, desain kemasan, hingga logo yang ditulis tangan oleh sang ibu.
Terinspirasi oleh laut dan gaya hidup petualangan, parfum ini mencerminkan karakter Nadine yang dekat dengan alam dan kemandirian perempuan.
Aromanya memadukan sentuhan almond, peach, dan yuzu di awal, disusul plum, melati, vanilla, dan nilam yang lembut. Produk ini hadir dalam beberapa ukuran, mulai dari 12 ml seharga sekitar Rp60.000 hingga 100 ml dengan harga sekitar Rp550.000. Nadine menargetkan parfum ini untuk perempuan muda yang aktif, bebas, dan mencintai alam seperti dirinya.
Anggun C. Sasmi
Penyanyi internasional Anggun C. Sasmi merilis parfum perdananya bertajuk Grace Eau de Parfum pada 26 Juni 2014 di Plaza Indonesia, Jakarta. Parfum ini dikembangkan di Grasse, Prancis, yang dikenal sebagai pusat industri parfum dunia
Dalam prosesnya, Anggun terlibat langsung dalam pemilihan aroma dan kemasan yang mencerminkan karakternya elegan, berkelas, namun tetap membumi. Produk ini dipasarkan di kawasan Asia Tenggara dan Prancis, dengan harga awal sekitar Rp550.000 untuk ukuran 100 ml, meski beberapa sumber menyebut kisaran Rp300.000 untuk versi yang lebih kecil.
Aromanya menggabungkan nuansa Timur dan Barat melalui paduan jahe, bergamot, dan jeruk nipis sebagai top notes; teh putih, melati, dan syringa pada middle notes; serta amber dan velvet musk sebagai base notes. Anggun menyebut parfum ini sebagai representasi dari perempuan yang kuat namun lembut, serta wangi yang “tidak berusaha menarik perhatian, tapi meninggalkan kesan.”
Baca Juga: Waspada, Parfum Favorit Bisa Jadi Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Hormon
Agnez Mo
Agnez Mo sempat meluncurkan parfum bertajuk Agnez Reve Eau de Parfum pada 2013, yang dirilis bersamaan dengan peluncuran albumnya di Grand Indonesia. Produk ini dijual terbatas, hanya sekitar 5.000 botol, dengan harga awal sekitar Rp395.000 per botol. Parfum tersebut menggambarkan sisi feminin dan energik Agnez, dengan aroma floral–fruity yang memadukan dewberry, mango tropis, tearose, hingga sentuhan vanilla dan amber.
Meski kini jarang terdengar kabarnya, Agnez Reve sempat menjadi bagian dari deretan bisnis pribadi Agnez Mo di luar dunia musik, bersama lini fesyen dan kuliner miliknya. Peluncuran parfum ini juga menandai upayanya memperluas citra sebagai artis multitalenta yang tak hanya sukses di panggung, tapi juga berani mengekspresikan diri lewat karya gaya hidup.
Olla Ramlan
Olla Ramlan termasuk salah satu artis Indonesia yang lebih dulu terjun ke bisnis parfum lewat peluncuran The Woman pada Oktober 2009. Parfum ini dibuat bekerja sama dengan produsen asal Prancis dan diperkenalkan di C&F Perfumery Grand Indonesia. Dengan aroma bunga lili, mawar sutra, dan sedikit musk, The Woman dirancang untuk menghadirkan kesan lembut sekaligus elegan bagi perempuan modern.
Produk ini dikemas dalam botol berbentuk berlian yang melambangkan berbagai sisi karakter wanita, seperti The Dreamer dan The Fashionista. Saat diluncurkan, The Woman dibanderol sekitar Rp 387.000 untuk ukuran 125 ml dan dipasarkan di lebih dari 20 kota di Indonesia. Olla menggambarkan parfum ini sebagai simbol kekuatan dan keanggunan perempuan yang percaya diri dalam kesehariannya.
Febby Febiola
Febby Febiola meluncurkan lini parfum Febiola pada 2012, diperkenalkan di acara peluncuran di Bird Cage Cafe, Jakarta. Parfum ini diposisikan sebagai wewangian wanita yang feminin dan elegan, ditawarkan dalam ukuran 100 ml dengan harga peluncuran sekitar Rp 399.000; produk turunan seperti body lotion dan rangkaian body mist bertajuk Febiola Secret (varian Purple, Orange, Green) menyusul pada 2013.
Produksi dan pemasaran awalnya dibantu oleh PT Yabeta Indonesia, dan Febby sempat menerima penghargaan Celebrity Entrepreneur pada ISMBEA 2013 sebagai pengakuan atas usahanya mengembangkan merek parfum dan lini kecantikan tersebut.
Karakter aromanya digambarkan memadukan unsur buah dan bunga sesuai target pasar remaja hingga wanita dewasa muda sementara strategi pemasaran mengandalkan penjualan online dan distribusi ritel di pusat perbelanjaan dan jejak Febiola menunjukkan bahwa proyek parfum Febby berperan sebagai usaha serius, bukan sekadar produk selebriti musiman.
Randy Pangalila
Randy Pangalila dikenal tak hanya sebagai aktor dan musisi, tetapi juga sebagai salah satu publik figur pria yang terjun ke bisnis parfum lokal. Sekitar tahun 2016–2017, ia memperkenalkan parfum bertajuk The Secret, yang dipasarkan di Indonesia dan sempat lebih dulu dikenal di Malaysia. Parfum ini hadir dalam dua varian utama aroma woody-masculine untuk pria dan floral-fruity untuk wanita dengan harga peluncuran berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per botol.
Dalam beberapa wawancara, Randy menyebut ketertarikannya pada dunia wewangian berawal dari keinginannya menciptakan aroma yang bisa merepresentasikan kepribadian seseorang. Selain parfum, ia juga aktif berkolaborasi dengan produk perawatan tubuh pria, menunjukkan komitmen di industri gaya hidup dan grooming lokal.
Baca Juga: 5 Tips Beli Parfum Online Biar Dapat Wangi yang Pas
Baca Juga: Ini Rekomendasi Parfum untuk Menjaga Mood dan Semangat Sepanjang Hari di Bulan Puasa
Sabrina Anggraini
Sabrina Anggraini, yang dikenal sebagai Puteri Indonesia Riau 2019 sekaligus lulusan MIT, ikut meramaikan pasar parfum lokal lewat brand Maison Garnet. Diperkenalkan pada awal 2025, brand ini membawa delapan varian aroma seperti Baby’s Breath, Alhambra Rose, The Senator, hingga Sounds of the Alps, dengan harga mulai sekitar Rp299.000. Maison Garnet pertama kali hadir di ajang The BFF Festival 2025, setelah sebelumnya dipasarkan secara online.
Berbeda dari banyak figur publik lain, Sabrina tak hanya menjadi wajah promosi, tapi juga terlibat langsung dalam kurasi aroma dan pengembangan konsep di balik tiap wangi. Ia menggambarkan Maison Garnet sebagai perpaduan antara keanggunan, personalitas, dan kisah perjalanan hidup menargetkan konsumen muda yang mencari parfum berkarakter namun tetap terjangkau.
Ririn Ekawati & Ibnu Jamil
Pasangan selebritas Ririn Ekawati dan Ibnu Jamil ikut terjun ke bisnis parfum lewat brand Eleven Thirty, yang diluncurkan sekitar awal 2024. Parfum ini hadir dalam tiga varian utama Muse, Admire Black, dan Admire White dengan aroma fruity hingga woody-musky yang dikemas dalam desain elegan dan uniseks.
Harga produk disebut mulai dari Rp330.000 untuk ukuran 50 ml, menjadikannya salah satu lini parfum lokal yang menargetkan pasar menengah dengan kesan modern dan premium.
Menariknya, merek Lumiere Dreams Sejahtera juga tercatat secara hukum sebagai perusahaan di balik produksi parfum tersebut, sebagaimana tertera dalam dokumen resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Meski detail peluncuran dan distribusinya belum sepenuhnya dipublikasikan, kehadiran Eleven Thirty memperlihatkan upaya pasangan ini membangun identitas baru di industri wewangian lokal, menggabungkan citra elegan dan romantis yang lekat dengan keduanya.