Presiden Prabowo Subianto mengkritik keras sikap negara-negara barat yang dinilainya punya standar ganda terkait krisis kemanusiaan yang dialami masyarakat Palestina di  Jalur Gaza. 

Kritik keras itu disampaikan dalam pidatonya di  Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4/2025).  Menurut penilaian Prabowo, Barat selama ini menunjukan sikap yang konsisten terkait krisis kemanusian akibat genosida yang dilakukan Israel tersebut.

Baca Juga: Prabowo Mau Bertemu Trump Bahas Tarif Impor

“Banyak negara Barat datang ke Indonesia 30 tahun lalu untuk mengajari kami tentang HAM dan demokrasi. Kami belajar dari mereka. Namun, sekarang, saat kita semua menyaksikan pelanggaran HAM secara terang-terangan, mereka justru diam,” ujar Prabowo dilansir  Sabtu (12/4/2025).

Prabowo mengatakan, selama ini banyak negara barat yang koar-koar dan mengeklaim dirinya sebagai negara penjaga nilai-nilai universal, namun di sisi lain, mereka justru bungkam dengan apa yang terjadi yang menimpa warga Palestina di Gaza. Bagi Prabowo ini sangat memalukan. 

“Ini menyedihkan, tetapi juga membangunkan kami. Kami jadi sadar, oh, ternyata seperti itu,” lanjutnya.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan tragedi kemanusiaan di Gaza bukan hanya persoalan politik luar negeri, melainkan juga kegagalan sistem global dalam menegakkan keadilan dan kemanusiaan.

“Bagaimana mungkin anak berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin seorang ibu tanpa senjata dibom, kehilangan rumah dan segalanya? Ini tidak masuk akal,” tegas Prabowo.

Sebagai bentuk aksi nyata, Presiden Prabowo mengumumkan rencana kunjungan diplomatik ke Kairo, Doha, dan Amman untuk bertemu dengan para pemimpin kawasan, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.

Langkah ini merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong solusi damai dan penyaluran bantuan kemanusiaan.

“Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh secara geografis, tetapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—seolah merupakan serangan terhadap diri mereka sendiri,” ungkap Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyampaikan Indonesia telah mengirimkan tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza. Selain itu, pemerintah berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Gaza dan Tepi Barat, serta menerima warga sipil yang terluka dan pelajar Palestina untuk dirawat dan bersekolah di Indonesia.

“Kami ingin mereka kembali ke tanah air dalam kondisi selamat, sehat, dan berpendidikan,” katanya.

Baca Juga: Putra Prabowo Dipercayai Dapat Cairkan Hubungan Jokowi-Megawati

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar permanen dari konflik berkepanjangan, namun mengingatkan bahwa hak atas keamanan dan eksistensi kedua belah pihak, termasuk Israel, tetap harus dijamin.

“Saya percaya bahwa pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itulah kunci perdamaian sejati,” pungkas Presiden Prabowo Subianto terkait konflik Gaza