PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menyelenggarakan kegiatan Public Expose 2025 pada Selasa (16/12) di bilangan Jakarta Selatan. Public Expose 2025 ini dihadiri oleh Direktur Utama BNC, Eri Budiono, dan Direktur Bisnis BNC, Aditya Wahyu Windarwo.
Dalam paparannya, total aset BNC per Oktober 2025 mencapai Rp18,49 triliun, naik 0,34 persen dibandingkan September 2025 yang sebesar Rp18,43 triliun, dan tumbuh 3,01 persen secara tahunan (yoy) dari Oktober 2024 dengan Rp17,95 triliun. Modal inti juga menguat menjadi Rp4,00 triliun, meningkat 1,52 persen dibandingkan September 2025 sebesar Rp3,94 triliun, dan naik 20,06 persen yoy dari Rp3,33 triliun di Oktober 2024.
Baca Juga: Laba Chitose Tumbuh 53,06% Yoy sampai Kuartal III-2025
Bank Neo Commerce mencatatkan total laba hingga Oktober 2025 senilai Rp517,20 miliar, melonjak 73 kali dibandingkan laba pada Oktober 2024 sebesar Rp6,95 miliar. Pencapaian ini merefleksikan operasional perbankan yang semakin mature dan kemampuan BNC dalam menjaga kualitas aset secara berkelanjutan.
"Kinerja positif hingga Oktober 2025 merupkan hasil dari pengendalian risiko yang disiplin, pengelolaan operasional yang makin baik, serta inovasi layanan yang terus kami perluas. Pencapaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BNC telah memasuki fase yang mencerminkan fondasi yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk pertumbuhan bisnis BNC," ujar Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono.
Sementara itu, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di 82,83 persen pada Oktober 2025, konsisten dibandingkan September 2025 dengan 82,81 persen, dan BOPO membaik 16,92 poin persentase dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat 99,75 persen. Dari sisi NIM, tercatat 14,74 persen, turun tipis dari September 2025 yang sebesar 14,81 persen.
Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) membaik jadi 2,89 persen di Oktober 2025 dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat 3,74 persen. Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Oktober 2025 meningkat menjadi 47,77 persen, dibandingkan dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar 35,89 persen, atau tumbuh kuat 11,88 poin persentase yoy.
Penyaluran kredit per Oktober 2025 tercatat Rp7,40 triliun, turun 14,16 persen dibandingkan Oktober 2024 yang sebesar Rp8,62 triliun. Salah satu produk kredit yang menjadi fokus BNC di tahun 2025 ialah Neo Loan atau Neo Pinjam yang tersedia di aplikasi neobank, mencatatkan pertumbuhan sebesar 139 persen secara tahunan.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) berada pada posisi stabil di Rp13,60 triliun, relatif tidak berubah dibandingkan September 2025 Rp13,62 triliun.
“Strategi kami ke depan tetap konsisten, mengembangkan layanan yang relevan untuk seluruh segmen, menjaga kualitas kredit secara terukur, serta memastikan bahwa setiap inovasi digital memberikan nilai nyata bagi nasabah. Kami percaya BNC berada di jalur yang tepat untuk menutup tahun 2025 dengan pencapaian laba penuh satu tahun yang historis bagi industri perbankan berbasis digital, terutama bagi Bank Neo Commerce,” tutup Eri.