Situasi seperti ini pernah dialami langsung oleh Armand. Ia mengingat betul, saat perusahaan mengalami krisis, tak ada yang lebih penting selain mengembalikan arus kas agar kembali positif. Bukan marketing, bukan peningkatan penjualan, apalagi investasi. Semua itu bisa menyusul, asalkan cash flow-nya sehat terlebih dahulu.

“Jual rugi apa dulu nggak apa-apa. Yang penting kembalikan barang jadi uang dulu, misalnya,” tutur pewaris Djarum Group itu.

Banyak rekan bisnis yang ditemuinya terlalu optimistis bahwa krisis akan segera berlalu. Mereka mengambil pinjaman baru dengan harapan bisa membayar nanti, namun malah terjebak dalam tumpukan utang dan akhirnya kehabisan modal.

Baca Juga: Bagikan Cara Bangkit di Tengah Krisis, Armand Hartono: Kepepet, Terpaksa, Terbiasa

Karena itu, Armand menekankan pentingnya konservasi modal. Menjaga cadangan dana dan memastikan perusahaan tetap likuid jauh lebih penting dibanding mempertahankan aset yang tidak produktif. 

“Kalau ada aset yang tak terpakai, jual saja dulu. Sayang memang, tapi lebih sayang kalau usahanya justru mati karena salah prioritas,” imbuhnya.