UOB Indonesia terus mendorong para seniman untuk mengeksplorasi kreativitasnya. Bersama Art Jakarta, UOB Indonesia menampilkan 48 karya finalis kompetisi 15th UOB Painting of the Year (POY), termasuk delapan karya pemenang. Berlokasi di ASHTA District 8, lantai GF, Jakarta, pameran ini digelar mulai tanggal 15-30 Oktober 2025 dan dibuka untuk umum pukul 10.00-22.00 WIB.

Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha Djumaryo, mengungkapkan bahwa Kompetisi UOB POY ikut berperan penting dalam memberikan kontribusi terhadap kemajuan seni Indonesia. Menurutnya, platform ini akan memperkuat ekosistem seni di Indonesia dan membuat masyarakat lebih mengapresiasi seni.

Baca Juga: Dukung Pemimpin Bisnis Generasi Penerus, UOB Luncurkan Business Circle di Indonesia

“Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang dan finalis UOB POY yang terus menampilkan kekayaan warisan budaya Indonesia kepada dunia. Kami berharap karya-karya yang dihasilkan dapat membangkitkan semangat kolektif untuk diapresiasi di tingkat regional dan global,” ungkap Giring dalam Seremoni UOB POY Indonesia di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Pemenang Penghargaan 15th UOB Painting of the Year Indonesia

UOB Indonesia menganugerahkan penghargaan 15th UOB POY kepada Eddy Susanto, perupa berusia 50 tahun asal Yogyakarta melalui karyanya berjudul “Kuasa dalam Setara” pada kategori Perupa Profesional.

Memadukan algoritma visual Eropa dengan kosmologi Jawa yang terinspirasi dari lukisan vanitas karya Willem Isaacz van Swanenburg (1608) dan filsafat Jawa dalam Serat Sastrajendra Hayuningrat. Eddy mengungkap bahwa karya ini merefleksikan bagaimana sejarah dan keyakinan membentuk pemahaman tentang identitas bangsa.

“Dengan meleburkan tradisi vanitas yang merefleksikan kerapuhan hidup dengan filosofi Jawa, karya ini mengundang masyarakat untuk memaknai bagaimana konsep kekuasaan dan kesetaraan terus didefinisikan ulang dalam kesadaran budaya kita, menjadi dialog berkelanjutan melampaui perbedaan budaya dan konteks filosofi,” tuturnya.

Ketua Dewan Juri 15th UOB POY, Agung Hujatnika, menilai bahwa karya tersebut menghadirkan kedalaman konsep dan ketepatan teknis yang kuat. Perpaduan antara tradisi visual Eropa dan Jawa, menghubungkan dialog halus antara budaya, sejarah, dan keyakinan.

“Karya ini mencerminkan kematangan dan pemikiran mendalam sang perupa terhadap sejarah dunia, sekaligus kedekatannya dengan budaya lokal Indonesia melalui penggunaan kulit lembu yang digunakan secara tradisional sebagai materi utama seni wayang kulit,” sebutnya.

Presiden Direktur UOB Indonesia, Hendra Gunawan, menyampaikan apresiasinya terhadap pemenang. UOB menyediakan wadah bagi para perupa untuk menunjukkan kreativitas sekaligus mengundang para perupa untuk berdialog dan merayakan ekspresi budaya.

“Kami bangga bahwa UOB POY, di tahun ke-15 di Indonesia, senantiasa mendukung perkembangan seni kontemporer di Indonesia dan di kawasan regional,” ujarnya.

Sebagai pemenang utama kompetisi UOB POY (Indonesia) ke-15, Eddy Susanto berhak menerima uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya akan bersaing dengan karya pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY yang akan diumumkan pada 12 November 2025 di Singapura. Eddy juga berkesempatan untuk berpartisipasi dalam program residensi yang didukung oleh UOB.

Selain itu, UOB juga menganugerahkan Muhammad Shodik, perupa muda berusia 24 tahun asal Probolinggo, Jawa Timur, sebagai 15th UOB Most Promising Artist of the Year Indonesia melalui karyanya berjudul i am here pada kategori Perupa Pendatang Baru.

Terinspirasi dari ikatan rentan antara sang perupa dan ayahnya yang tak terdokumentasi, lukisan ini menggunakan foto, pesan, dan arsip-arsip untuk mengingat kembali ingatan, ketidakhadiran, dan koneksi transnasional. Tulisan berulang “i am here” dan gambaran halus membangkitkan ruang liminal antara kepergian dan kepulangan yang tidak menentu, menonjolkan kehadiran, kerentanan, dan hasrat manusia untuk menjembatani jarak antar batas.