Tahun 2024 ditutup dengan tantangan penurunan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia. Data BPS menunjukkan, dari 57,33 juta orang kelas menengah pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024. Artinya, ada sekitar 9,48 juta orang yang keluar dari kategori kelas menengah dan turun ke kategori yang lebih rendah.
Tidak hanya itu, kondisi saat ini juga makin menantang dengan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia yang mencapai 7,47 juta orang atau setara 4,91% dari total angkatan kerja, lebih tinggi dari posisi Februari 2024 sebanyak 7,20 juta orang, atau 4,80% dari total angkatan kerja.
Baca Juga: Perencanaan Keuangan Harus Dimulai dengan Menabung
"Tidak hanya itu, Indonesia juga sedang menghadapi penurunan nilai tukar rupiah. Keputusan Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25–5,5% untuk mengatasi inflasi global menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah yang turun hingga Rp15.800 di akhir 2024. Kami juga memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp16.500 pada akhir 2025," ucap Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret, dalam diskusi bertema Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Menghadapi tantangan yang ada, pihaknya kembali meluncurkan "Waktu Indonesia Menabung" atau WIN yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan keuangan. "Waktu Indonesia Menabung" ini nantinya akan mengikuti tema dari hari-hari besar yang ada di Indonesia, seperti Imlek, Ramadan, Kartini, Natal dan lainnya.
"Didukung dengan Risk-First Approach, UOB percaya bahwa pengenalan risiko yang baik akan membantu masyarakat dalam mengelola keuangan dengan baik dan aman. Dalam pendekatan Risk-First, ada tiga pilar dalam perencanaan keuangan, yakni melindungi (protect) dengan menyediakan dana darurat dan perlindungan asuransi; membangun (build), portofolio awal dengan produk keuangan yang tidak mudah terpengaruh kendali pasar; serta meningkatkan (enhance) pertumbuhan portofolio investasi dengan menangkap peluang pasar," jelasnya.
Vera lantas menjelaskan berbagai produk yang ditawarkan oleh UOB Indonesia sebagai bagian membangun kekuatan finansial masyarakat berdasarkan Risk-First Approach. Salah satunya adalah UOB One Account, yakni rekening tabungan untuk semua transaksi yang memberikan keuntungan bonus bunga tambahan dalam bertransaksi.
Selain itu, ada UOB Stash Account, yaitu tabungan yang memberikan keistimewaan bonus bunga tambahan dengan menjaga atau meningkatkan saldo rata-rata bulanan nasabah. Kemudian, Lady’s Saving Account, tabungan khusus perempuan dengan manfaat perlindungan asuransi hingga usia 65 tahun, serta UOB Privilege Account sebagai tabungan dengan suku bunga premium dan kebebasan transaksi khusus untuk Nasabah UOB Privilege Banking.
Vera menekankan, langkah pertama yang perlu dilakukan masyarakat untuk memperkuat kondisi finansialnya adalah dengan menabung. "Tabungan tidak pernah bisa diberhentikan dan tidak apple to apple dengan investasi. Sebelum memulai investasi, kita harus punya tabungan dulu sebagai proteksi. Uang diinvestasi perlu tidak? Perlu, tapi benar-benar dari uang yang nganggur," pungkasnya.