Kopi Kenangan masih enggan mencatatkan  saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat ini, keengganan itu dilatarbelakangi berbagai alasan.

Group CEO Kenangan Brands, Edward Tirtanata, mengatakan,salah satu alasan mendasar  yang membuat pihaknya menahan diri untuk melantai di bursa efek adalah skala bisnis Kopi Kenangan yang dinilai belum cukup besar untuk masuk ke pasar modal. Saat ini skala bisnis Kopi Kenangan berkisar di angka Rp2 Triliun, nominal ini dinilai masih terlampau kecil.  

Baca Juga: Niat Mulia Dato Sri Tahir dalam Misi Kemanusiaan

“Jadi untuk Go Public, kita tidak ada komitmen ataupun timeline untuk hal ini. Tapi yang kita tahu adalah kita harus mempunyai skala yang cukup untuk Go Public,” kata Edward Tirtanata dilansir Olenka.id Selasa (29/4/2025). 

Kendati belum ada agenda untuk mencatatkan saham di BEI, namun Kopi Kenangan kata Edward  punya tujuan dan punya tekad yang bulat menuju ke sana. Pihaknya masih berupaya sampai Kopi Kenangan dianggap layak masuk BEI.

“Ini adalah sesuatu yang harus kita kembangkan lagi sampai kita akhirnya layak untuk Gopublic. Jadi salah satu hal yang paling saya tekankan untuk para leader maupun untuk semua pegawai kita di Kopi Kenangan dan manajer itu adalah ownership. Saya ingin bahwa teman-teman di Kopi Kenangan tahu bahwa perjalanan ini panjang tapi you are owner too,” ujarnya. 

 Edward  menambahkan, saat ini kepemilikan saham telah dibuka oleh para karyawan melalui mekanisme stock option. Hal ini dilakukan guna meningkatkan ownership para karyawan kepada brand Kopi Kenangan.

“Karena kita ingin ada ownership gitu ya. Saya ingin pegawai di Kopi Kenangan punya kebanggaan bahwa brand Indonesia itu bisa dibawa ke Singapura, bisa dibawa ke Australia gitu ya,” tuturnya. 

Baca Juga: Jika Semua Orang Termotivasi untuk Berbagi, Maka Bumi Dihujani Cinta

“Jadi kebanggaan dan ownership tersebut yang memberikan motivasi kepada pegawai kita di Kopi Kenangan untuk maju terus gitu ya, maju tak gentar,” tambahnya memungkasi.