Group CEO Kenangan Brands, Edward Tirtanata mengaku produk kopi Indonesia dapat menembus pasar internasional. Dia percaya diri kopi dalam negeri bisa bersaing di kancah global.
Bukan tanpa alasan, Edward percaya produk lokal bisa bersaing di mancanegara lantaran resep yang disajikan mayoritas sudah berstandar Internasional yang mampu menggaet minat pasar.
Baca Juga: Kopi Soe di Tangan Sylvia Surya, Ini Dia Jejak Langkah Sang Founder Jadi Womenpreneur Hebat
“Jadi, meskipun kebanyakan orang bilang tidak bisa untuk brand Indonesia ke dunia, tetapi kita tetap percaya dan kita menggunakan data untuk memastikan bahwa resep yang kita bawa itu sesuai,” kata Edward dilansir Olenka.id Jumat (2/5/2025).
Optimisme Edward berdasarkan berbagai pengalamannya yang telah membuka outlet Kopi Kenangan di berbagai negara, dimana kehadiran Kopi Kenangan disambut baik para penikmat kopi karena resep yang disajikan.
“Makanya kenapa kopi kenangan di Jakarta, Singapura, Malaysia, Kuala Lumpur, di semua negara itu rasanya berbeda-beda. Karena kita percaya, menurunkan data, kita make sure bahwa resep yang kita bawa itu disukai oleh dunia,” tuturnya.
Menurut Edward, langkah pihaknya membawa Kopi Kenangan ke luar negeri adalah salah satu contoh yang bisa ditiru brand lain, langkah yang telah ditempuh pihaknya merupakan salah satu bukti bahwa brand Indonesia punya tempat tempat di pasar global ini sekaligus mematahkan anggapan yang menyebut kopi Indonesia hanya jago kandang.
“Saya tidak mau Indonesia itu dibilang jago kandang doang. Saya mau Indonesia itu bisa untuk dibawa ke luar. Dan ternyata kan bisa untuk membawa bisnis dari Indonesia ke luar,” tuturnya.
Saat ini Kopi Kenangan sedang berupaya memperluas ekspansi pasar di luar negeri, mereka berencana membangun 500 outlet di berbagai negara dalam kurun empat tahun ke depan, bersamaan dengan itu manajemen Kopi Kenangan juga terus memperkuat pengaruh di pasar lokal.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Kopi Jauh Lebih Sehat, Bukan Sekadar Nikmat
“Kita meskipun pergi ke luar, bukan berarti domestik kita terbengkalai. Makanya kenapa timnya kan beda untuk yang internasional maupun yang domestik. Tapi tentunya, domestik kita memberikan support, kita ada shared service juga di Indonesia. Seperti contohnya accounting, finance, legal, teknologi, semua dilakukan oleh tim holding kita,” pungkasnya.