Seni Kehidupan ala Tahir

Bagi Tahir, seni kehidupan tidak hanya tentang bagaimana kita tampil di atas panggung kesuksesan, tapi juga tentang bagaimana kita mengatur peran-peran dalam hidup dengan seimbang.

Ia pun lantas menyoroti banyaknya orang yang mampu memimpin bisnis miliaran, namun gagal menjaga keharmonisan dalam keluarga, atau yang tampil menyenangkan sebagai teman tetapi menyebalkan sebagai rekan kerja.

“Kekacauan biasanya terjadi ketika seseorang gagal dalam menjaga tanggung jawab dan keseimbangan hidupnya, kehilangan perspektif dan prioritas. Itulah sebabnya banyak orang yang jatuh karena kelemahannya dalam menjalankan tugasnya, tanggung jawab, atau perilaku buruk mereka yang membahayakan potensi keberhasilan mereka,” terang tahir.

Sebagai sosok yang memegang banyak peran sekaligus, Tahir mengaku terus belajar untuk tidak memisahkan peran dari tanggung jawabnya. Ia menyadari bahwa di balik setiap jabatan atau status, ada beban moral dan tanggung jawab yang harus dijalani dengan kesadaran penuh.

“Saya tidak membiarkan peran apa pun dipisahkan dari tanggung jawab terkaitnya. Saya melihat banyak orang mengejar peluang hanya dengan mengincar peran tertentu tetapi enggan memikul tanggung jawab. Pada akhirnya orang-orang ini tidak pernah berhasil menciptakan citra merek yang berkualitas bagi diri mereka sendiri,” bebernya.

Tahir juga mengatakan, seni kehidupan adalah tentang memberi makna pada setiap peran, bukan sekadar menikmati kenyamanan yang datang bersamanya. Menurutnya, dibutuhkan kebesaran hati untuk belajar mengatur diri sendiri, dan di sanalah letak kenikmatannya.

“Seni kehidupan memberi saya kesenangan sebagai seorang suami untuk mengasah diri agar lebih bijak setiap hari,” ungkapnya.

“Begitu pula dengan peran saya sebagai seorang ayah, paman, kakek, dan juga CEO, dsb. Semakin terampil kita memberi makna pada peran dan tanggung jawab kita, semakin bermakna pula hidup kita,” lanjut Tahir.

Baca Juga: Kekuatan dari Dalam: Pelajaran Kemandirian Sejati ala Dato Sri Tahir