Schneider Electric memperkenalkan EcoStruxure™ Automation Expert, sebuah solusi otomasi universal pertama di dunia, ke dalam kurikulum bernama IEC 61499 EcoStruxure Automation Expert lewat kerja sama dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Diresmikan pada Desember 2024, kerja sama ini menandai langkah penting dalam pengembangan pendidikan rekayasa berbasis teknologi di Indonesia.
Mulai semester genap tahun akademik 2024/2025, mahasiswa FTI ITB akan mempelajari mata kuliah yang dirancang oleh Schneider Electric yang juga akan memberikan pelatihan dan workshop berbasis inovasi kepada staf pengajar ITB guna memastikan kualitas pengajaran yang optimal.
Baca Juga: Schneider Electric Foundation Sukses Gelar Karya Generator 2024
"Kolaborasi ini membuka peluang besar untuk mempercepat transformasi digital dengan mempersiapkan para pemimpin masa depan yang akan menggerakkan industri di masa mendatang. Langkah ini menjadi inisiatif pertama Schneider Electric secara global, sekaligus wujud nyata upaya kami menjembatani dunia akademik dan industri," ujar Martin Setiawan, Cluster President of Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, dikutip Selasa (7/1/2025).
Dia menegaskan, "Fokus kami adalah membantu mahasiswa mengasah keterampilan agar siap menghadapi dunia kerja. Melalui kerja sama ini, kami akan berbagi wawasan serta mendukung mitra kami dalam menciptakan dampak yang berkelanjutan, sekaligus mempercepat adopsi teknologi yang dapat mentransformasi industri secara global."
Pengintegrasian EcoStruxure™ Automation Expert ke dalam kurikulum pendidikan dianggap sebagai langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk bersaing di era industri yang telah mengadopsi teknologi AI dan otomasi secara luas. Mahasiswa akan dibekali keterampilan praktis dalam mengelola sistem otomasi yang fleksibel, terintegrasi dengan berbagai perangkat lunak, dan tidak terkendala oleh sistem tertutup.
Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan tenaga kerja terampil di Indonesia guna memenuhi permintaan 350.000 pekerja di sektor kelistrikan. "Kerja sama ini membuka peluang besar bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri berbasis AI dan otomasi, khususnya di sektor energi dan otomasi. Kami optimis kolaborasi ini dapat dapat berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja terampil di Indonesia," ujar Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., Dekan Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung.
Sebagai bagian dari visi Schneider Electric untuk mendukung transformasi digital industri, inisiatif ini menegaskan komitmen perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Melalui inovasi dan pendidikan, Schneider Electric mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, berkontribusi pada visi bangsa untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif dan siap menghadapi tuntutan Industri 4.0.