Generasi ketiga keluarga Riady ini pun menilai, sistem merit yang dipegang sang Kakek tersebut memiliki tujuan untuk membangun satu culture dan values yang sangat clear. John bilang, dalam bisnis sendiri dipenuhi oleh berbagai tantangan. Karenanya, perlu satu attitude untuk selalu berusaha menjadi terbaik.

“Saya pikir (sistema merit) itu mungkin bertujuan membangun satu culture atau budaya dan values yang sangat clear gitu, bahwa kita selalu harus berusaha untuk melakukan yang benar,” tukasnya.

“Dan itu yang kita usahakan (di Lippo Group). Jadi ya semoga saya juga bisa memberikan kontribusi di suatu saat terhadap bisnis kami untuk terus berinovasi, untuk terus melakukan yang lebih baik,” sambung John Riady.

Menurut John, bisnis yang dijalankannya saat ini merupakan amanah dari Tuhan. Jadi, bukan dia yang memiliki usaha itu. Maka dari itu, dia harus bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memperbaiki sekaligus menjadi berkah bagi konsumen sekaligus para pegawainya.

"Sebenarnya apa yang kita kelola, apa yang kita bangun ini sebenarnya bukan milik kita, tapi kita sekadar dititipkan, kita menjadi sebuah steward. Konsep stewardship ini barangkali menjadi aspirasi, juga tantangan saya hingga hari ini," tutur John.

“Setiap tahunnya di Indonesia ini kita melayani kira-kira 40 juta penduduk Indonesia dari Siloam atau Matahari dan lain sebagainya. Jadi kita sadar bahwa itu sebuah tanggung jawab yang benar dan besar. Di satu sisi saya yakin kita banyak memberikan dampak positif, di sisi lain pada saat ada kesalahan memang dampaknya juga besar,” papar John. 

“Jadi memang ini satu kepercayaan yang kita diberikan, kita harus mengampuh dan mengambil kepercayaan itu dengan benar. Jadi itu menjadi harapan dan komitmen saya dan keluarga kami untuk terus melakukan yang lebih baik lagi,” pungkas John Riady.

Baca Juga: Pesan Mochtar Riady dalam Menghadapi Revolusi Industri