Dalam menjalankan sebuah bisnis, inovasi mutlak dilakukan. Hal itu pulalah yang mendasari terjadinya revolusi industri. Melalui revolusi, manusia diajarkan untuk bekerja secara efektif dan modern dengan memanfaatkan teknologi.

Revolusi industri pertama, atau yang dikenal dengan revolusi industri 1.0, terjadi pada tahun 1760-an. Saat itu, penemuan mesin uap oleh James Watt telah mengubah dunia secara besar-besaran. Mesin uap menjadi alat mekanis pertama yang mengubah cara produksi pabrik tekstil dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin.

Baca Juga: Mengenal Sosok Mochtar Riady: Pendiri Lippo Group Sang Dokter Perbankan Indonesia

Hampir 300 tahun kemudian, berbagai macam inovasi bermunculan hingga menempatkan dunia pada masa revolusi industri 4.0. Percepatan revolusi terjadi setelah ditemukannya internet. Di era revolusi industri 4.0, perusahaan lebih membutuhkan kemampuan adaptasi dengan kebutuhan pelanggan daripada ukuran yang besar.

Di tengah upaya industri yang mulai beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 seperti penggunaan big data, artificial intelligence (AI), hingga internet of things (IoT), wacana revolusi industri 5.0 sudah mulai berjalan. Revolusi industri 5.0 lebih menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih seperti AI, IoT, dan teknologi robot dengan keahlian manusia dan inovasi yang dapat mendorong perkembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan.

Menghadapi fakta tersebut, pebisnis harus siap menghadapi revolusi industri. Pendiri grup Lippo yang dijuluki sebagai "Dokter Bank Indonesia", Mochtar Riady, memberikan pesan mengenai revolusi industri. Menurutnya, agar bertahan dan bahkan bangkit, diperlukan kemampuan untuk mengikuti perkembangan industri.

"Revolusi industri ini sama seperti air, bisa mengambangkan kapal, tetapi juga bisa menenggelamkan kapal. Siapa yang tidak bisa mengikuti revolusi industri ini, maka satu bangsa-satu negara tersebut akan mengalami kesulitan, kelunturan, kelemahan. Barang siapa bisa mengikuti revolusi industri, di situlah warganya akan bangkit," tegasnya.