Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan Provinsi Jawa Timur menyumbang 25,30% perekonomian di Pulau Jawa, kedua setelah Jakarta. Tak heran, begitu banyak pengusaha lokal asal Jawa Timur yang turut menyumbang perekonomian Pulau Jawa, tak terkecuali Hijmuku, produsen helm untuk anak-anak asal Surabaya yang digawangi Riadlul Muminin, atau yang akrab disapa Ryan.
Jelang Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November 2024, Lazada Indonesia berbagi kisah inspiratif salah satu pengusaha asal Surabaya, yang tidak hanya sukses memberdayakan desa di Surabaya, namun juga sukses membangun bisnis sembari mempromosikan pentingnya perlindungan anak saat berkendara.
Mulanya, Ryan merupakan seorang teknisi smart phone, namun dengan ketertarikannya di dunia otomotif, Ryan mulai membangun usaha helm, khususnya helm anak. Perjalanan Ryan membangun Hijmuku dimulai di tahun 2016 dimana ia sering melihat anak kecil di desanya berkendara motor bersama orang tuanya tanpa mengenakan helm. Sebagai seseorang yang bersahabat dengan roda dua, Ryan tahu betul risiko yang menghantui pengendara motor sehingga miris rasanya melihat anak kecil di sekitarnya bepergian tanpa pelindung kepala.
Pemandangan sehari-hari Ryan ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, WHO menemukan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian anak dan remaja pada rentang usia 5-19 tahun. Sejalan dengan data yang diungkapkan oleh Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Hari Wahyu Nugroho, SpA(K), MKes., bahwa hampir di semua provinsi di Indonesia terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak dan remaja pada rentang tahun 2018-2022.
Melihat fenomena ini, Ryan tergerak untuk dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan keselamatan anak-anak dan mencegah risiko yang dapat terjadi di jalan. Setelah melalui riset kecil-kecilan mengenai kebutuhan helm anak dan membuat desain yang sesuai, Ryan akhirnya bisa memproduksi helm anak yang tidak hanya nyaman, namun juga sesuai dengan standar keamanan.
Membangun bisnis tentu tidak mudah. Ditemani motor legendarisnya, Ryan terus bergerak maju.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Mantan Kernet Sopir Truk Bangun Bisnis Fesyen Skala Dunia
“Memang, kala itu masih sangat sulit mendapatkan helm yang bisa melindungi anak kecil saat berkendara motor. Akhirnya, saya terdorong untuk membangun usaha ini. Namun, sebagai pemula dalam dunia bisnis, saya dihadapkan dengan berbagai tantangan. Tapi, sebagai anak muda, harus sat set menghadapi apapun rintangan di depan mata. Alon-alon, sing penting kelakon (pelan-pelan, tapi pasti),” ungkap Ryan. dalam rilis yang diterima Olenka, Selasa (19/11/2024).
Perlahan tapi pasti, bisnis helm anak Ryan terus berkembang lebih besar. Ia dengan tekun memasarkan produknya dan mencari peluang untuk melebarkan sayap bisnisnya. Keseriusan membangun bisnis dijalani melalui upaya memperluas pasar dengan bergabung di Lazada juga di tahun 2019, menyadari bahwa potensi pasar di platform digital pun saat itu mulai berkembang.