Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari praktik ilmu ekonomi. Pasalnya, segala keputusan manusia untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya pasti berhubungan dengan ekonomi.
Secara harfiah, ekonomi berasal dari dua kata, yakni oikos dan nomos yang berarti 'rumah tangga' atau 'keluarga' dan 'peraturan' atau 'hukum yang berlaku'. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu ekonomi adalah disiplin yang berkaitan dengan asas produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Tak terbatas pada lingkup rumah tangga, ekonomi juga mencakup permasalahan suatu negara.
Baca Juga: Alami Deflasi 4 Bulan Beruntun, Bagaimana Kondisi Perekonomian Indonesia?
"Pada dasarnya, ilmu ekonomi adalah bagaimana manusia membuat keputusan. Setiap hari, manusia dihadapkan pada persoalan bahwa keinginannya banyak sekali," terang Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, belum lama ini, dikutip Jumat (6/9/2024).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, keinginan manusia selalu banyak, tetapi sumber daya yang dimiliki terbatas. Oleh karena itu, ekonomi digunakan untuk menjembatani antara keinginan tak terbatas manusia dengan sumber daya yang terbatas.
"Bicara desire atau want, itu unlimited. Kalau kebutuhan mungkin masih bisa di-quantify atau dikontrol: aku butuh apa sih? Tapi, usually, kebutuhan atau keinginan selalu banyak, sedangkan resources terbatas," jelas perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 ini.
"Resources bukan hanya masalah uang, di dalamnya termasuk juga waktu," pungkasnya.