Ada cerita unik di balik perjalanan Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia. Siapa sangka, Jack Ma yang tak lain bos Alibaba bersama Ma Huateng pendiri Tencent, pernah menginjakkan kaki ke Jakarta untuk mencari investor.

Kisah tersebut diceritakan kembali oleh Ignasius Jonan pada Agustus 2020 lalu dalam kanal YouTube Universitas Airlangga. Diungkap Jonan, sekira 20 tahun lalu setelah krisis moneter, Jack Ma dan Ma Huateng sempat ke Jakarta dan menawarkan salah satu pengusaha besar Ibu Kota untuk membeli saham miliknya, tetapi ditolak.

“Pendiri Tencent dan Jack Ma itu 20 tahun yang lalu setelah krisis mereka pernah ke Jakarta, menawarkan kepada salah satu pengusaha besar kita mau enggak beli sahamnya mereka 20 persen harganya 100 juta USD. Karena pengusaha ini sudah enggak mengerti bisnis online, (dia) enggak mau,” cerita Ignasius Jonan seperti dikutip, Jumat (22/3/2024).

Sempat mendapat penolakan, hal tersebut tidak membuat Jack Ma dan Ma Huateng berputus asa. Enam bulan setelahnya, dua orang terkaya di China itu kembali lagi ke Jakarta dan menawarkan pengusaha yang sama untuk membeli saham mereka. Namun, lagi-lagi mendapat penolakan.

“Enam bulan kemudian, karena uangnya habis mereka datang lagi ke pengusaha ini. Tencent menawarkan mau enggak 40% saham 100 juta USD, (pengusahanya) enggak mau,” lanjut Jonan.

Baca Juga: Kiat Ignasius Jonan Mengubah Budaya Perusahaan Menjadi Lebih Ramah Lingkungan

Baca Juga: Tingkatkan Solusi Manajemen Bisnis di Indonesia, Mekari Gandeng Alibaba Cloud

Menurut Jonan, pengusaha yang enggan ia sebutkan identitasnya itu kini menyesal. Pasalnya, pasar perusahaan Alibaba dan Tencent kini berkembang pesat. Andaikata dulu pengusaha tersebut menerima tawaran untuk membeli sedikitnya 40 persen saham yang ditawarkan dengan harga USD 100 juta, kini ia bisa masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

“Nah sekarang pengusaha yang di Jakarta itu menyesal, kenapa? Nilai pasar perusahaan Tencent 100% sekarang itu besarnya sekira 500 miliar USD. Kalau dulu dia (pengusaha Jakarta) punya 40% mungkin dia jadi orang paling kaya di dunia ini, (punya) 200 miliar USD modalnya 100 juta USD. Coba bayangkan?,” tukas Jonan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. merupakan perusahaan teknologi terbesar di dunia.  Alibaba merupakan platform jual-beli atau e-commerce raksasa yang didirikan oleh Jack Ma. Perusahaan asal China ini telah menjadi bisnis besar dengan berbagai sektor. 

Sementara Tencent yang didirikan oleh Ma Huateng pada 1998, merupakan salah satu perusahaan media sosial terbesar, perusahaan modal ventura, dan perusahaan investasi. Pelayanannya meliputi jaringan sosial, musik, portal web, perdagangan elektronik, permainan piranti bergerak, layanan internet, sistem pembayaran, ponsel cerdas, dan permainan online multipemain.