Samudera Indonesia Group mengacu pada bisnis yang didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo, pebisnis Indonesia yang dijuluki “Raja Kapal”. Mulai dibangun sejak tahun 1950-an lewat pendirian NV ISTA (Internationale Scheepvaart Transport Agenturen), PT Samudera Indonesia Tbk yang awalnya bernama PT Perusahaan Pelayaran Samudera ini resmi berdiri di tahun 1964.

Sementara itu, perusahaan induk yang menaungi PT Samudera Indonesia Tbk adalah PT Samudera Indonesia Tangguh. Mengutip informasi dalam laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Samudera Indonesia Tangguh mengantongi 58% saham PT Samudera Indonesia Tbk. Perusahaan dengan kode emiten saham SMDR ini melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada Juli 1999.

Baca Juga: Mengenang Sosok Soedarpo Sastrosatomo, Sang Raja Kapal Indonesia

Mengutip laman resminya, bisnis SMDR dapat dibagi ke dalam empat bidang besar berbeda, yakni pelayaran, dermaga, logistik, serta jasa layanan sebagai berikut:

Pelayaran

  1. PT Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan (PPNP) yang berdiri pada 11 Januari 1968 merupakan salah satu pionir perusahaan pelayaran di Indonesia. Rute pertama yang dilayani adalah Bangka Belitung ke Singapura untuk mengangkut muatan break-bulk.
  2. PT Samudera Energi Tangguh merupakan perusahaan pelayaran dan logistik yang menyediakan jasa pengiriman untuk transportasi minyak, kimia, dan gas.
  3. PT Perusahaan Pelayaran Cumawis merupakan perusahaan pelayaran yang melayani jasa pengangkutan minyak dan gas.
  4. PT Samudera Perkapalan Indonesia merupakan perusahaan pelayaran yang menyediakan jasa pengangkutan minyak dan gas.
  5. Samudera Shipping Line Ltd merupakan perusahaan pelayaran untuk angkutan peti kemas yang telah beroperasi ke berbagai wilayah, termasuk ke Timur Tengah. Bersama dengan QEL Shipping Service Sdn Bhd, mereka mendirikan Samudera Intermodal Sdn Bhd (SISB) sejak tahun 2012 dengan kepemilikan saham oleh Samudera Shipping Line Ltd sebesar 65% dan QEL Shipping Service Sdn Bhd sebesar 35%.

Pelabuhan

  1. Dermaga Serbaguna Nusantara (DSN) yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta dikeola Samudera Indonesia melalui anak perusahaannya, yakni PT Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan (PPNP) sejak tahun 2005 dengan skema BOT (Built, Operate, Transfer).
  2. Dermaga 303-305 Terminal 3 Tanjung Priok dikelola Samudera Indonesia melalui anak perusahaannya sejak tahun 2005. Dermaga ini melayani dua kegiatan: layanan peti kemas dan multipurpose untuk kapal dengan rute internasional.
  3. Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran di Samarinda, Kalimantan Timur merupakan bentuk public private partnership antara Samudera Indonesia, Pemerintah Kota Samarinda, dan Pelindo IV. Tahun 2007, Samudera Indonesia terpilih sebagai mitra dalam pembangunan dan pengoperasian TPK Palaran dengan skema Built Operate and Transfer (BOT) selama 50 tahun.
  4. Pelabuhan Patimban didirikan dan dikelola oleh Samudera Pelabuhan Indonesia lewat anak usahanya, PT Samudera Pelabuhan Indonesia, yang bekerja sama dengan Africa Global Logistics SAS dan Toyota Tsusho Corporation.