Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya belum mengeluarkan keputusan presiden (keppres) tentang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) lantaran persiapan untuk melakukan pemindahan belum maksimal.
Menurut Kepala Negara, pemindahan ibu kota negara mesti dihitung secara cermat, tidak hanya soal infrastruktur namun Sumber Daya Manusia (SDM) juga mesti dipastikan siap. Dia menegaskan ketika semuanya dirasa sudah matang, maka dirinya segera mengeluarkan keppres.
Baca Juga: Pramono Anung: Saya Smart Kayak Mas Anies Dibanding Ahok
"Kita harus memastikan kesiapan yang matang. Di IKN, semuanya harus benar-benar siap. Kalau hanya soal tanda tangan, itu mudah, bisa dilakukan dalam satu detik. Tapi kesiapan IKN itu yang paling penting, karena begitu ditandatangani, ibu kota harus benar-benar pindah," kata Jokowi dilansir Kamis (19/9/2024).
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan keppres pemindahan ibu kota bisa saja ditandatangani oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, jika persiapan belum rampung selama masa jabatannya.
"Semua harus siap, bukan hanya gedung. Furnitur, listrik, SDM, sistem pendukung—semuanya harus diperhitungkan. Ini bukan sekadar pindah rumah yang sudah cukup ruwet, ini adalah pindahan ibu kota. Jadi semuanya harus diperhitungkan dengan cermat. Keppres bisa saya tanda tangani, atau bisa juga oleh Pak Prabowo," jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan pentingnya membangun ekosistem IKN secara menyeluruh. Ia juga menyoroti kesiapan infrastruktur pendukung seperti logistik, sekolah, dan rumah sakit yang harus diperhatikan sebelum pemindahan ibu kota dilakukan.
Baca Juga: Mengukur Peluang Keberhasilan Anies Baswedan Jika Bikin Parpol Sendiri
"Kesiapan kota itu sendiri adalah hal yang paling penting. Ekosistemnya harus sudah terbentuk. Tidak hanya soal memindahkan orang atau membawa barang, tetapi bagaimana logistik, pendidikan untuk anak-anak, dan fasilitas kesehatan juga harus siap. Ini adalah pemindahan besar yang membutuhkan perencanaan matang," pungkas Jokowi.