Sementara sebelumnya, Peneliti Centre of Macroeconomics and Finance INDEF, Riza Annisa memprediksi jika program tersebut akan memperlebar defisit APBN.
"Yang tidak bisa diganggu gugat lagi, belanja untuk bunga utang yang sudah hampir 20%, yang semakin tinggi dan trennya meningkat. Kondisi fiskal sudah tidak leluasa lagi dan fleksibilitasnya juga semakin turun," kata Riza.