Di Indonesia, kelapa sawit merupakan primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas. Bahkan, Indonesia turut menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. United States Department of Agriculture (USDA) mencatat bahwa produksi minyak kelapa sawit mentah atau CPO di Tanah Air mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023.
Terlepas dari cerahnya prospek komoditi minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia, tanaman kelapa sawit sama seperti kebanyakan tanaman lainnya yang juga dapat terserang hama dan penyakit. Bahkan, dapat terserang sejak mulai pembibitan.
Serangan hama dan penyakit tersebut tampak melalui gejala-gejala fisik yang timbul pada tanaman. Hal ini harus segera dikendalikan, jika tidak dapat mengakibatkan menurunnya perkembangan dan produktivitas tanaman.
Berikut ini Olenka sajikan deretan jenis hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit serta cara mengatasinya, seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (26/3/024).
1. Tungau
Jenis tungau yang menyerang tanaman kelapa sawit adalah tungau merah (Oligonychus). Tungau yang berukuran 0,55 mm ini menyerang bagian daun kelapa sawit. Mereka hidup di bagian tulang anak daun dan mengisap cairan daun hingga warna daun berubah menjadi mengkilap kecoklatan.
Jenis hama yang satu ini membahayakan, apalagi dalam keadaan cuaca kering pada musim kemarau. Bukan hanya itu, hama ini juga dapat mengganggu sejak masa persemaian yang dapat mengakibatkan rusaknya bibit.
Untuk mengatasi hama tungau merah ini dapat dengan dilakukan penyemprotan akarisida yang berbahan aktif tetradion 75,2 gr/lt (Tedion 75 EC), dan disemprotkan dengan konsentrasi 0,1-0,2%.
2. Kumbang Badak
Selanjutnya adalah Kumbang Badak atau Oryctes rhinoceros L. Jenis hama ini menyerang tanaman kelapa sawit dengan membuat lubang pada pupus daun yang belum membuka, yang dimulai dari pangkal pelepah daun. Pada bagian pupus daun mulai membuka, tanda serangan hama ini akan terlihat berupa potongan simetris di kedua sisi pelepah daun.
Sementara pada tanaman muda, serangan Kumbang Badak ini akan menghambat pertumbuhan dan mematikan tanaman di tahun pertama.
Untuk mengendalikannya, sebaiknya sudah dimulai sejak masa persiapan lahan. Yaitu, dengan cara menanam tanaman penutup tanah seperti kacang-kacangan dan koro benguk.
Upaya lainnya adalah dengan mengeluarkan dan mengumpulkan kumbang secara manual dengan kawat berbentuk panah, atau menggunakan insektisida dengan dosis satu sendok makan ke atas pupus daun kelapa sawit.
Baca Juga: Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda tentang Posisi Penting Indonesia sebagai 'Raja Sawit Dunia'
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Kelapa Sawit yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
3. Ulat Api
Perlu diketahui, ada empat jenis hama ulat api yang biasa menyerang tanaman kelapa sawit. Di antaranya adalah Setora nitens, Setothosea asigna, Darna trima, dan Parasa lepida.
Ulat api ini akan menyerang kelapa sawit dengan menggerogoti bagian daun yang dimulai dari helaian daun bagian bawah. Mereka akan menggerogoti habis bagian daun dan hanya menyisakan bagian lidi. Bahkan dalam kondisi yang sangat parah, tanaman bisa kehilangan daun sekira 50% - 90%.
Untuk mengatasi jenis hama yang satu ini, dapat dilakukan dengan cara mengambil dan membunuh ulat api yang menyerang secara langsung dengan menggunakan agen antagonis, seperti Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV), dan menyemprotkan larutan insektisida berbahan aktif Deltametrin dengan dosis 2 cc/liter air.
4. Penyakit Rajungan
Penyakit rajungan atau busuk tunas disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora palmivora, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada bagian tanaman umbut kelapa sawit dan mengancam kelangsungan hidup perkebunan.
Adapun gejala yang ditimbulkan berupa pembusukan dan penghitaman pada bagian umbut tanaman, bagian daun kelapa sawit muda yang berubah menjadi kecoklatan, dan terjadinya pelebaran dan pembusukan pada bunga kelapa sawit yang terinfeksi.
5. Red Ring Disease
Penyakit kelapa sawit yang satu ini disebabkan oleh hama Nematoda yang menyerang bagian akar tanaman. Gejala fisik dari bagian kelapa sawit yang terserang adalah bagian pusat mahkota mengerdil dan daun-daun baru yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak.
Bukan hanya itu, gejala fisik lainnya ditandai dengan bagian daun berubah warna menjadi kuning dan mengering, serta tandan bunga membusuk dan tidak bisa membuka.
Untuk mengatasinya, tanaman yang terserang akan diracun menggunakan natrium arsenit. Sementara untuk memberantas sumber infeksi, tanaman akan dibongkar dan dibakar setelah tanaman mati.