Setelah absen satu tahun, Klamby kembali meramaikan panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Tahun ini, brand modest fashion tersebut siap mempersembahkan koleksi bertajuk "Seuntai Rasa", yang tak hanya menonjolkan estetika busana, tetapi juga membawa pesan emosional bagi para pecinta Klamby.
“Koleksi tahun ini kami beri nama 'Seuntai Rasa', sesuai dengan kampanye kami di bulan September. Kami ingin menyampaikan rasa yang dimiliki Klamby lewat fashion, terutama melalui pattern yang kami hadirkan. Mungkin tidak terlalu menonjol secara visual, tapi ada makna dalam setiap detailnya,” papar Zainab Salsabila, selaku Brand Management Klamby, saat ditemui Olenka usai Press Conference PIFW 2025 di La Moda Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Perjalanan brand Klamby sendiri sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan pecintanya. Dulu dikenal dengan nama Wearing Klamby, kini brand modest fashion ini lebih ringkas dengan identitas baru, yakni Klamby.
Dijelaskan Zainab, perubahan tersebut bukanlah pergantian arah, melainkan bagian dari proses penyegaran citra. Rebranding ini dilakukan sekitar dua tahun lalu sebagai upaya menghadirkan nama yang lebih sederhana, mudah diingat, dan relevan dengan perkembangan brand.
Dikatakan Zainab, meski berganti nama, Klamby tetap menjaga DNA dan filosofi yang sama seperti awal berdirinya.
“Sekarang namanya hanya Klamby. Rebranding ini sebenarnya hanya perubahan nama saja, tapi founder dan arah brand tetap sama,” ujar Zainab.
Zainab melanjutkan, PIFW 2025 ini menjadi partisipasi kedua Klamby di ajang tersebut, setelah sebelumnya tampil pada tahun 2023. Adapun di tahun 2024, Klamby memutuskan untuk rehat sejenak.
“Tahun lalu kami absen karena ada proyek lain yang waktunya tabrakan. Jadi tahun ini kami kembali dengan semangat baru, sekaligus menjawab kerinduan komunitas Klamby yang terus menanyakan kapan kami tampil lagi,” kata Zainab.
Di ajang PIFW 2025 ini, kata Zainab, Klamby akan tampil dengan sentuhan emosional melalui koleksi bertajuk ‘Seuntai Rasa’. Koleksi ini dirancang untuk merangkai perasaan ke dalam karya busana, di mana setiap detail pattern menyimpan makna yang halus, namun penuh arti.