Penting bagi setiap orang tua untuk menjaga kesehatan anak-anaknya, terutama sistem pencernaan. Sebab, saluran pencernaan yang sehat dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Dalam hal ini, pemberian asupan bagi anak yang mendukung saluran pencernaan sehat pun perlu diperhatikan.
Salah satunya, adalah dengan memberikan asupan makanan yang kaya akan prebiotik. Prebiotik bekerja dengan menstimulasi pertumbuhan mikrobiota usus, untuk meningkatkan perkembangan bakteri baik di dalam usus. Adapun jenis makanan yang kaya akan prebiotik di antaranya adalah roti gandum, jagung, kubis, kacang merah, kacang kedelai, melon, hingga bahkan jeruk bali.
Namun tak dipungkiri, mungkin ada banyak anak di luar sana yang terlanjur memiliki kebiasaan makan buruk. Di mana, kebiasaan makan buruk atau tidak sehat itu sangat mempengaruhi kesehatan saluran pencernaannya.
Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, Frieda Handayani Kawanto, berbagi tips untuk para orang tua dalam memperbaiki kebiasaan makan anak yang kurang sehat bagi saluran pencernaan anak. Menurut dr. Frieda, hal pertama yang perlu dilakukan adalah reintroduksi dengan cara yang menyenangkan.
“Kalau makan makanan yang kurang sehat yang pertama tuh reintroduksi jadi memperkenalkan kembali makanan-makanan yang sehat. Misalnya, kalau nggak suka makan brokoli, nah anak tersebut tuh mesti di ajak, kalau sudah tiga tahun ke atas diajak belanja brokoli, bersihin, kemudian masak bareng, dengan caranya menyenangkan membuat dia memilih langsung makanan tersebut,” ujar dr. Frieda saat ditemui dalam media gathering Bebelac “Digestive Week 2024” di Mall Kota Kasablanka Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Baca Juga: Bebelac Digestive Week 2024: Pencernaan yang Sehat, Fondasi Utama Kecerdasan Anak
Lebih lanjut, dr. Frieda menyarankan untuk bridging atau mencampurkan makanan sehat ke dalam makanan yang anak sukai. Misalnya, mencampurkan brokoli dengan telur menjadi omelette atau cheese brokoli kesukaan anak-anak.
“yang ketiga tentu saja diberikan pengertian ya kalau anaknya sudah mulai besar kan dikasih pengertian. Kalau ini memang baik dan harus dikonsumsi setiap hari,” tutur dr. Frieda.
Selain memberikan pengertian, hal yang paling penting dilakukan para orang tua adalah dengan memberikan contoh. Orang tua harus menjadi contoh bagi anak-anak, jika ingin buah hatinya mengonsumsi makanan sehat.
“yang paling penting sih dari orang tua tuh memang menjadi contoh jadi memang harus makan makanan sehat yang buah sayur yang ini kita pengen kasih ke anak-anak tapi kita sendiri juga harus makan tersebut,” jelas dr. Frieda.
dr. Frieda menyarankan agar anak-anak diberi asupan protein yang menjadi sumber makanan utama mereka. Sudah menjadi PR bagi orang tua, khususnya para ibu, untuk menjaga pola atau kebiasaan makan anak di rumah agar sistem pencernaanya terjaga. Seperti tidak mengonsumsi makanan yang terlalu deep fried, terlalu manis, atau bahkan terlalu asin.
“Lebih ke makanan-makanan yang memang masih kelihatan bentuknya, kelihatan buahnya, sayurnya, dagingnya, semua masih jelas dan tidak terlalu diolah yang berlebihan menggunakan zat-zat kimia maupun dalam kemasan,” kata dr. Frieda.
Selain menjaga asupan makan anak, cara lain untuk menjaga kesehatan pencernaan anak dengan aktivitas fisik, kualitas tidur, dan juga minum air yang cukup.
“dan kurangi stres gitu ya, gak berlebihan. Itu juga berkontribusi terhadap kehidupan atau long lasting-nya si bakteri baik dalam usus,” tukas dr. Frieda.