3. Fokus pada Hal yang Bisa Anda Kendalikan

Salah satu prinsip Stoik terpenting adalah membedakan antara apa yang dapat Anda kendalikan dan yang tidak. Emosi, opini orang lain, atau hasil akhir adalah di luar kuasa kita.

Alih-alih mencemaskan hal-hal eksternal, Stoik mendorong kita untuk menginvestasikan energi hanya pada tindakan, keputusan, dan sikap pribadi. Fokus seperti ini akan menumbuhkan kedamaian batin dan memperkuat disiplin diri.

4. Meninjau Hari Anda dengan Jujur

Di penghujung hari, para Stoik seperti Seneca melakukan refleksi malam, seperti meninjau apa yang dilakukan dengan baik, di mana mereka kehilangan kesabaran, atau menyia-nyiakan waktu.

Luangkan lima menit untuk mengevaluasi hari Anda tanpa menghakimi. Refleksi rutin ini akan membantu mengenali pola, merayakan kemajuan kecil, dan memperbaiki kesalahan secara bertahap langkah demi langkah.

5. Membayangkan Skenario Terburuk dengan Tenang (Premeditatio Malorum)

Dalam praktik premeditatio malorum atau ‘perenungan hal buruk’, Anda membayangkan hal-hal yang bisa saja berjalan salah, bukan untuk menakut-nakuti diri, tetapi sebagai bentuk kesiapan mental.

Dengan membayangkan kemungkinan terburuk dengan tenang, Anda akan mengurangi ketakutan emosional dan meningkatkan rasa siap. Hal ini mengubah kecemasan menjadi kewaspadaan, dan panik menjadi kejernihan.

Nah Growthmates, kebiasaan-kebiasaan Stoik ini mengajarkan bahwa kendali diri bukanlah bawaan lahir, melainkan keterampilan yang bisa dilatih, dan siapa pun bisa mempelajarinya. Dalam dunia yang terus berubah, filosofi kuno ini justru menjadi panduan modern yang relevan untuk hidup dengan lebih tenang, sadar, dan bahagia.

Baca Juga: Meningkatkan Self-Esteem Melalui Penampilan Diri, Seperti Apa?