PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), berhasil mengelola lebih dari 7,7 juta ton barang dari berbagai jenis komoditas hingga April 2025. Dari total volume tersebut, angkutan batu bara masih menjadi kontributor utama dengan capaian sekitar 5,9 juta ton atau setara 76 persen dari keseluruhan barang yang dikelola.
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menjelaskan, pertumbuhan juga tercermin dari sejumlah komoditas strategis lainnya seperti bongkar muat BBM/BBK sebesar 966 ribu ton; angkutan kontainer 708 ribu ton; angkutan semen 140 ribu ton; angkutan limbah B3 sebanyak 4.392 ton; dan angkutan kurir yang mencapai 19.320 ton.
Baca Juga: Triwulan Pertama 2025, KAI Logistik Kelola Lebih dari 5,8 Juta Ton Barang
"Peningkatan yang signifikan terjadi pada segmen angkutan limbah B3 dan layanan kurir. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angkutan limbah B3 tumbuh hingga 298 persen, sedangkan angkutan kurir meningkat 8 persen. Layanan khusus KAI Logistik seperti KALOG Express kini telah tersedia di 237 titik layanan di Jawa, Bali, dan Sumatera dengan cakupan layanan ke seluruh Indonesia," kata Fredi, dikutip Senin (26/5/2025).
Pada April 2025, angkutan kontainer KAI Logistik tumbuh sebesar 26 persen dibandingkan April tahun sebelumnya. Peningkatan ini salah satunya didukung oleh pembaruan layanan, termasuk penerapan teknologi RFID pada 2.000 unit kontainer guna mempermudah pelacakan dan meningkatkan transparansi.
Untuk mengantisipasi lonjakan volume pengiriman, KAI Logistik juga meningkatkan kapasitas angkut pada KA Kontainer rute Klari, Karawang–Surabaya menjadi 30 gerbong datar atau setara 60 TEUs, serta peningkatan frekuensi perjalanan KA KALOG 3 yang kini beroperasi dua kali sehari dengan kapasitas hingga 1.080 ton per perjalanan, melayani rute Sungai Lagoa–Klari–Kalimas secara efisien dan terjadwal.
Tak hanya itu, KAI Logistik juga terus memperluas konektivitas layanan melalui integrasi dengan pelabuhan dan kawasan industri utama di berbagai wilayah. Fredi menekankan bahwa perusahaan juga tengah mengembangkan layanan cold chain logistics untuk mengakomodasi pengiriman barang yang sensitif terhadap suhu, seperti produk makanan segar dan beku, produk farmasi, dan hasil pertanian serta perikanan.
"Kami ingin menjadi mitra logistik yang tidak hanya cepat dan tepat, tapi juga mampu menjawab tantangan-tantangan baru seperti kebutuhan akan pengangkutan rantai dingin yang makin meningkat di sektor kesehatan dan agrikultur," jelas Fredi.
Lebih lanjut, Fredi menambahkan bahwa penguatan layanan kontainer merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas portofolio berbasis kereta api sekaligus mendukung agenda keberlanjutan. "Logistik berbasis rel memiliki emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan moda darat lainnya. Karena itu, pengembangan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung strategi Green Logistics yang kami kampanyekan," tegasnya.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, KAI Logistik terus memantapkan posisinya sebagai mitra logistik nasional yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung kelancaran distribusi logistik di Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui layanan yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.
"Kami akan terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan sistem logistik nasional yang kompetitif dan siap menjawab tantangan masa depan," tutup Fredi.