Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka langsung tancap gas setelah mendapat pembekalan selama tiga hari di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, seluruh anggota Kabinet Merah Putih tak ingin membuang-buang waktu, mereka ingin bekerja cepat di tengah keraguan banyak pihak yang pesimis kabinet gemuk itu bisa bekerja cepat.
Baca Juga: Anak Abah dan Pendukung Ganjar Mulai Percaya Prabowo-Gibran
Eks Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, dalam kegiatan retret di Akmil Magelang, Prabowo dan Gibran dalam pidatonya memerintahkan agar seluruh anggota kabinet segera menyesuaikan program jangka pendek dan menengah, program.-program itu langsung dieksekusi dalam waktu dekat.
“Insyallah kerja cepat,” kata Airlangga, Senin (27/10/2024).
Senada, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar juga mengatakan hal yang sama, dia bilang Kabinet Merah Putih segera mengebut seluruh program yang telah direncanakan.
“Kami akan berusaha sebaik mungkin demi kepentingan rakyat secepat mungkin,” kata Muhaimin.
Tantangan Kabinet Merah Putih
Menurut Ekonom Senior INDEF Fadhil Hasan Kabinet Merah Putih besutan Prabowo Subianto bakal menghadapi berbagai tantangan besar yang mana tantangan itu bakal memperlambat gerak kabinet ini jika tak buru-buru dicari jalan keluarnya.
Menurut Hasan, tantangan paling utama dan yang paling sukar dituntaskan adalah masalah koordinasi lintas kementerian, dengan posturnya yang super jumbo, kementerian di dalam Kabinet Merah Putih sulit diselaraskan.
“Dengan pembentukan kabinet yang super gemuk ini plus ditambah dengan pembentukan berbagai menteri koordinator yang baru, kemudian kepala badan dan seterusnya ini, saya nggak bisa membayangkan bagaimana koordinasi itu dilakukan. Siapa misalnya yang bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi di bidang-bidang tertentu tersebut,” ujarnya.
Tak hanya itu ego sektoral antar kementerian juga menjadi tantangan besar lainnya, menurut Hasan kementerian dalam kabinet Merah Putih bakal ribut karena mempersoalkan kewenangan mereka karena banyaknya kementerian baru yang belum jelas tugas dan fungsinya.
Baca Juga: Berkat Lobi-Lobi Bahlil Lahadalia, Golkar Dijatahi 8 Menteri di Kabinet Prabowo
“Jadi masalah koordinasi ini akan menjadi persoalan ke depan. Karena selain masalah koordinasi, itu masalah yang timbul dari kabinet super gemuk dengan pembentukan berbagai menteri koordinator yang baru dan menteri-menteri yang baru ini dan berbagai badan itu adalah masalah kewenangan,” ujarnya.
“Dan kita tahu, biasanya orang itu tidak ingin kewenangannya itu dikurangi. Jadi akan timbul persoalan terkait dengan pembagian kewenangan antara menteri-menteri ini,” tambahnya.
Dengan berbagai tantangan tersebut, Hasan pesimis jika Kabinet merah putih langsung bisa tancap gas dan bekerja maksimal setelah dilantik, kinerja kabinet ini kata dia bakal tak sesuai dengan ekspetasi Prabowo yang menginginkan kabinetnya langsung bisa bekerja.
“Orang yang gemuk itu pastilah lamban, tidak bisa lari. Kalau lari pun terseok-seok dikalahkan oleh yang lebih ramping. Padahal Pak Prabowo sendiri menginginkan suatu gerakan yang cepat,” ujarnya.