Di kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur strategis.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Rosan Roeslani di Jakarta Investment Festival Summit 2025.
“Saya sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri Investasi karena saya tahu bahwa Jakarta bisa berkolaborasi dengan pemerintah pusat,” ujar Pramono.
Dalam kolaborasi tersebut, kata Pramono, ada dua proyek utama yang menjadi perhatian, yakni pembangkit listrik tenaga sampah (waste to energy) dan pembangunan giant sea wall atau tanggul raksasa di utara Jakarta.
Kedua proyek ini dipandang sangat penting untuk menjawab tantangan lingkungan dan infrastruktur kota metropolitan.
“Banyak hal yang akan dikerjakan bersama seperti yang tadi disampaikan Pak Menteri, di antaranya adalah energi listrik pembangkit tenaga sampah dan giant sea wall. Ada bagian yang ditugaskan kepada pemerintah Jakarta, dan mudah-mudahan prosesnya segera selesai,” tutur Pramono.
Pramono menyebutkan bahwa pihaknya akan segera duduk bersama dengan Kementerian Investasi untuk mempercepat pengambilan keputusan terkait proyek-proyek tersebut, terutama pembangkit listrik tenaga sampah yang dinilai strategis dalam mengatasi permasalahan sampah di ibu kota.
Ia pun menyampaikan, Jakarta saat ini menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah setiap hari. Selain itu, terdapat timbunan sampah sebanyak 55 juta ton di Bantar Gebang yang selama ini menjadi lokasi pembuangan utama.
“Seperti yang disampaikan Pak Menteri, Jakarta sekarang ini harian sampahnya ada 8 ribu ton kurang lebih dan kami punya stok di Bantar Gebang 55 juta ton. Dan inilah yang merupakan harta karun,” ungkap Pramono.
Dikatakan Pranomo, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memandang bahwa pengelolaan sampah bukan sekadar persoalan lingkungan, tetapi juga peluang strategis untuk menciptakan energi terbarukan yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
“Mudah-mudahan segera bisa kita manfaatkan bersama untuk kemajuan bangsa ini,” tambahnya.
Terakhir, Pramono pun berharap, dengan dukungan pemerintah pusat, pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah dan giant sea wall diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap ketahanan energi, pengendalian banjir, serta kualitas lingkungan hidup di Jakarta.
Proyek-proyek ini juga diharapkan menjadi model kolaborasi kota-pusat yang efektif dalam mempercepat pembangunan berkelanjutan.
“Kami yakin kerja sama ini akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi kedua belah pihak, terutama bagi Jakarta,” tandas Pramono.
Baca Juga: JIF 2025: Langkah Besar Jakarta Menuju Kota Global