Proyek revitalisasi Pasar Senen adalah titik awal Ciputra mengasah jiwa entrepreneur, proyek itu terima walau sokongan dananya pas-pasan dan cenderung kurang. 

“Dulu, dana yang tersedia jauh dari cukup. Khawatir dana itu akan menguap untuk biaya operasional yang nonpembangunan, saya kemudian memutar dana itu dengan membangun kompleks perumahan di kawasan Slipi. Uangnya saya pakai untuk membangun Pasar Senen. Itulah entrepreneur,” bebernya. 

Hal yang sama juga ia terapkan pada proyek Ancol, salah satu proyek yang menurutnya sangat sukar sebab di tahun 1966, Ancol hanyalah hamparan lahan berupa urukan pasir. Area Ancol sudah tertimbun pasir dari bentuk semula yang berupa hutan rawa mengerikan. Namun, timbunan pasir itu hanya sejauh 200 meter dari bibir pantai sehingga kemudian lahannya bercampur dengan lumpur.

Amat mudah untuk merasa pesimis melihat tampilan Ancol sebelum dibangun. Hampir semua orang yang mengetahui perihal rencana pembangunan Ancol mengatakan pada Ciputra untuk mengurungkan niatnya membangun Ancol, namun Ciputra tetap pada pendirian 

 "Mereka bilang tinggalkan saja, Ciputra. Percuma. Jin saja tidak mungkin bisa membangun Ancol! Namun, saya tidak mau menyerah. Saya yakin saya bisa bekerja dengan integritas dan profesionalitas untuk membangun Ancol,” ucapnya.