Rasa syukur mengiringi peringatan setahun perjalanan Proyek Integrated Drilling Engineering Supervisory and Services (IDESS) yang digelar di Jakarta, Jumat (26/9). Di hadiri jajaran manajemen Pertamina, SKK Migas, hingga para perwira Pertamina Drilling suasana hangat penuh apresiasi menyelimuti acara syukuran yang tak hanya menjadi seremoni, tetapi juga penanda tonggak penting bagi industri migas tanah air.

Proyek Drilling Rokan yang massif dengan tuntutan efisiensi yang tinggi menjadi salah satu tantangan besar bagi PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling). Sumur pertama mulai di bor Mei 2024, diikuti pengoperasian enam rig baru (4 x 550 HP dan 2 x 750 HP) hingga berhasil menuntaskan pengeboran sumur horizontal pertama pada Oktober 2024. Kini, tepat setahun berjalan, capaian 93 sumur berhasil diselesaikan.

Angka itu bukan sekadar statistik, di baliknya ada kerja keras ribuan tenaga kerja lapangan migas, teknologi, dan koordinasi lintas lini bisnis. Lebih membanggakan lagi, seluruh pencapaian itu diraih dengan catatan keselamatan kerja yang sempurna, tanpa adanya Lost Time Injury (LTI), selama lebih dari 2,7 juta jam kerja.

Baca Juga: Krisis BBM di SPBU Swasta, Istana Kaji Kebijakan Impor Satu Pintu Lewat Pertamina

Baca Juga: Dari Papua untuk Energi Nasional, Pertamina Drilling Cetak SDM Lokal Bersertifikasi

IDESS merupakan skema kolaboratif berbasis inovasi kontraktual Integrated Project Management (IPM) yang menggabungkan kemampuan teknologi dan rekayasa pengeboran, pengawasan lapangan, penyediaan peralatan dengan teknologi yang fit for purpose hingga layanan pendukung secara terpadu. Melalui pendekatan ini, Pertamina Drilling tak hanya berperan sebagai penyedia jasa pengeboran, tetapi juga sebagai mitra strategis yang memastikan setiap sumur dikerjakan dengan standar keselamatan, efisiensi, dengan kualitas internasional.

Dengan IDESS, setiap tahapan pengeboran di Rokan tidak lagi berjalan terpisah, melainkan saling terhubung dan terintegrasi. Model kerja ini terbukti mempercepat eksekusi proyek sekaligus menekan biaya operasional, tanpa mengurangi aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment).

“Keberhasilan pencapaian 93 sumur dalam kurun waktu selama satu tahun ini membuktikan Pertamina Drilling mampu menjaga kualitas operasional dengan tetap mengutamakan efisiensi dan keselamatan. Ini langkah nyata Pertamina Group dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Direktur Utama Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, dalam sambutannya.

Simon menekankan, keberhasilan ini sejalan dengan visi besar pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, energi, dan air. “Setahun berjalan, Proyek IDESS memberikan harapan, bahkan keyakinan akan adanya tambahan produksi migas dalam negeri,” tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menyebut kunci sukses proyek ini ada pada kolaborasi dan inovasi. “Kinerja positif ini hasil kerja sama solid antar lini bisnis Pertamina. Kami akan terus mendorong inovasi agar dapat memberikan nilai tambah sekaligus memperluas pangsa pasar jasa pengeboran dalam negeri,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, menyebut pencapaian Pertamina Drilling sejalan dengan target ambisius pemerintah, produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030. “Ke depan, keberhasilan ini menjadi modal penting untuk mendukung roadmap produksi migas nasional,” katanya.

Bagi Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, angka 93 sumur bukanlah akhir, melainkan awal dari tantangan yang lebih besar. “Capaian ini bukti kerja keras, dedikasi, dan semangat kolaborasi seluruh perwira Pertamina Drilling. Kami akan terus memperkuat kapabilitas, inovasi, dan menjaga komitmen HSSE demi mendukung ketahanan energi Indonesia,” ungkapnya.

Acara syukuran itu pun menjadi simbol satu tahun perjalanan, puluhan sumur berhasil dibor, jutaan jam kerja aman tercatat. Namun, lebih dari itu, IDESS menjadi kisah tentang sinergi, keberanian berinovasi, dan tekad bersama untuk menjaga ketahanan energi nasional.