Keberlangsungan sektor kelapa sawit di Indonesia akan bergantung pada kemampuan petani untuk terus memperbaiki dan memperbarui perkebunan mereka. Seiring dengan bertambahnya usia pohon kelapa sawit dan kemajuan teknologi bibit, sangat penting bagi petani untuk melakukan peremajaan untuk menggantikan pohon yang sudah tua dan kurang produktif.
Peremajaan juga merupakan kunci untuk meningkatkan pasokan minyak kelapa sawit tanpa harus membuka lahan baru. Meskipun penanaman kembali sangat penting, banyak petani swadaya yang tidak melakukannya karena kesulitan keuangan, mulai dari biaya di awal dan hilangnya pendapatan jangka pendek karena menunggu pohon kelapa sawit yang baru tumbuh.
Pentingnya akses keuangan yang setara
Memastikan adanya akses yang sama terhadap sumber pendanaan merupakan hal yang sangat penting bagi petani swadaya dan masa depan sektor kelapa sawit Indonesia. Akses ke lembaga keuangan dan mendapatkan pinjaman untuk petani swadaya di sektor kelapa sawit masih menjadi kendala besar. Proses pengajuan pinjaman yang rumit membuat petani swadaya enggan untuk mengajukan pinjaman. Suku bunga yang relatif tinggi ditambah dengan biaya peluang semakin mengurangi daya tarik untuk memulai usaha ini.
Baca Juga: Menumbuhkan Harapan: Benih Sawit Bersertifikat untuk Masa Depan
Di sinilah inisiatif seperti Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) oleh Sinar Mas Agribusiness and Food mengambil peran penting. PSR berfokus untuk mendukung petani swadaya dengan menanam kembali pohon kelapa sawit yang sudah tua dan tidak produktif dengan pohon baru yang berasal dari bibit yang berkualitas lebih baik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa petani swadaya dapat menikmati manfaat jangka panjang dari produktivitas yang lebih tinggi dan meningkatkan mata pencaharian mereka.