Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen memperkuat kemitraan strategis di berbagai bidang, mulai dari energi, ekonomi digital hingga investasi hijau. Kesepakatan itu terlaksana setelah Presiden Prabowo Subianto bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS)  dalam pertemuan resmi kenegaraan di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu (2/7/2025) waktu setempat.

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS memimpin Pertemuan Pertama Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi-Indonesia untuk mengesahkan tata kelola kelembagaan dan menyusun peta jalan kerja sama strategis jangka panjang.

Baca Juga: Senang Indonesia Aman di Tengah Gejolak Global, Prabowo: Tak Ada Kemakmuran yang Dicapai dengan Perdamaian

"Kedua belah pihak sepakat meningkatkan kerja sama investasi di sektor strategis seperti energi, jasa keuangan, pertambahan dan hilarisasi industri, logistik, pariwisata dan teknologi hijau," bunyi pernyataan bersama dari kedua negara dilansir Kamis (3/6/2025).

"Mereka mendukung iklim investasi yang kondusif, pertukaran pengalaman, forum investasi berkala dan peta jalan bersama untuk memperlancar aliran investasi serta memberi insentif dan mengatasi tantangan regulasi," tambahnya.

Kedua pemimpin juga sepakat mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-GCC untuk meningkatkan volume perdagangan dan arus investasi.

"Mereka menyambut hasil positif negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara negara-negara GCC dan Indonesia, serta berharap kesepakatan ini dapat segera diselesaikan," tambah pernyataan tersebut.

Dalam bidang energi, Indonesia mengakui peran Arab Saudi dalam menjaga stabilitas pasar minyak global dan menekankan pentingnya keamanan pasokan semua jenis energi.

Dalam hal ini, kedua pihak sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pasokan minyak mentah dan turunannya, pengembangan rantai pasok energi dan kerja sama antarperusahaan nasional, listrik, efisiensi dan konservasi energi, kebijakan iklim internasional hingga sumber daya mineral.

"Kedua pihak sepakat mendorong inovasi, teknologi baru seperti kecerdasan buatan dalam sektor energi. Serta mengembangkan teknologi ekonomi karbon sirkular dan hidrogen bersih," jelas pernyataan tersebut.

Baca Juga: Klaim Fasilitas Kesehatan Sudah Canggih, Prabowo Pede RS Indonesia Bisa Terima Pasien dari Asia Tenggara dan Pasifik

Arab Saudi dan Indonesia juga menandatangani sejumlah perjanjian dan MoU antara pelaku usaha kedua negara dengan nilai total sekitar USD27 miliar atau Rp437,8 triliun. Menegaskan kuatnya minat sektor swasta dalam mendukung arah baru kemitraan ekonomi kedua negara.