Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) belum lama ini di Jakarta, PT Indika Energy Tbk. memutuskan akan membagikan dividen tunai total sebesar US$30 juta, 25% dari Laba Bersih Perseroan tahun 2023, atau sebesar US$0,0058 per saham. Jadwal pembagian dividen final tunai (recording date) pada tanggal 22 Mei 2024 dan tanggal pembayaran atau pendistribusian dividen final tunai pada tanggal 5 Juni 2024.

Secara lebih rinci, di tahun 2023, Indika Energy berhasil mencetak Laba Bersih sebesar US$119,7 juta dan Laba Inti sebesar US$145,8 juta. Melalui anak usaha Kideco Jaya Agung (Kideco), Indika Energy mengalokasikan 29% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri–melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO).

Baca Juga: SIG Putuskan Pembagian Dividen Senilai Rp572 Miliar, Begini Kata Manajemen

"Pendapatan konsolidasi menurun 30,2% menjadi US$3.026,8 juta di tahun 2023 dari US$4.334,9 juta pada tahun 2022. Penurunan Pendapatan terutama disebabkan oleh menurunnya harga jual batu bara rata-rata Kideco di tahun 2023 sebesar US$72,9 per ton dibandingkan US$ 86,6 per ton pada tahun sebelumnya dan menurunnya volume penjualan Kideco menjadi sebesar 30,5 juta ton atau menurun 12,2% dibandingkan 34,8 juta ton pada tahun sebelumnya," dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (10/5/2024).

Selain itu, Indika Energy telah menyelesaikan divestasi 100% saham PT Multi Tambangjaya Utama kepada PT Perindo Jaya Kreasi Tbk., termasuk pengalihan hak pemasaran yang dimiliki oleh Indika Capital Investment Pte. Ltd. (atau ICI) pada Februari 2024. Total nilai transaksi ini adalah US$218 juta, termasuk nilai pengalihan Hak Pemasaran yang dimiliki oleh ICI sebesar US$15 juta.

Tak hanya itu, pada tahun 2023, Indika Energy melakukan berbagai langkah diversifikasi ke bisnis rendah karbon, divestasi dari bisnis tinggi karbon, serta dekarbonisasi kegiatan operasional.

"Sebagai perwujudan komitmen keberlanjutan kami untuk mencapai net-zero pada tahun 2050, kami fokus mengakselerasi pengembangan di bisnis non-batu bara termasuk mineral, pembangkit listrik tenaga surya, kendaraan listrik, dan nature-based solutions (solusi berbasis alam). Berbagai langkah strategis tengah kami upayakan untuk mendorong sektor rendah karbon ini," tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy.

Indika Energy telah melakukan pembelian 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara, eksportir minyak asiri terbesar keempat di Indonesia. Sementara di sektor kendaraan listrik, Indika Energy meluncurkan ALVA Cervo (kendaraan listrik roda dua) dan mendirikan PT Kalista Nusa Armada yang merupakan penyedia layanan penyewaan kendaraan listrik roda dua dan roda empat.

Di bidang tenaga surya, Indika Energy tergabung dalam konsorsium dengan InfraCo Asia Development Pte. Ltd (InfraCo Asia) memenangkan tender kerja sama Pembangunan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid dengan baterai untuk Program De-dieselisasi PLN Tahap 1 dengan total kapasitas Pembangkit 102 MWp dan baterai penyimpan daya 252 MWh di Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara.

Hingga saat ini, Empat Mitra Tenaga Surya (EMITS) yang dimilki Indika Energy telah meraih kontrak pemasangan sebesar 60 MWp dan memilki target sebesar 500 MWp di tahun 2025.