Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2009–2014, Ignasius Jonan, menegaskan bahwa passion merupakan aspek penting yang mendorong generasi muda dalam bekerja maupun berkarya. Menurutnya, berbeda dengan generasi sebelumnya yang bekerja lebih karena keterpaksaan, generasi saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh passion.

“Mulai generasi milenial, itu trennya sampai ke generasi gen C dan makin ke alpha, orang-orang muda itu berkarya atau bekerja atau bersikap atau bertindak itu mostly influenced by passion. Ini sangat amat penting. Kalau generasi yang tua ini pasti nggak passion, karena terpaksa lah, karena beginilah. Generasi sekarang sudah nggak ada,” kata Jonan.

Baca Juga: Pesan Ignasius Jonan: Patuhi Aturan dan Jangan Langgar Etika

Jonan menceritakan pengalamannya saat memimpin KAI. Dari total pegawai, sekitar 30 persen merupakan generasi milenial. Untuk memastikan transformasi perusahaan berjalan berkelanjutan, ia memberi kebebasan kepada mereka dalam memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan passion masing-masing.

“Waktu saya mulai ditugaskan kereta api 15 tahun yang lalu, itu saya punya 30 persen generasi milenial. Untuk supaya kereta api ini bisa sustain, dirubah dengan baik dan sebagainya. Saya sudah pergi dari kereta api 10 tahun, tapi tetap baik kereta apinya. Kenapa? Mereka saya suruh milih kerjaannya sendiri. Udah tinggal milih aja yang you suka apa,” jelasnya.

Baca Juga: Ignasius Jonan: Leader Harus Terampil dalam Berkomunikasi dengan Bahasa Sederhana

Ia bahkan menilai latar belakang pendidikan tidak menjadi persoalan ketika passion sudah menjadi penggerak utama.  

“Nggak sesuai pendidikan nggak? Nggak apa-apa. Jadi ada dokter gigi, sekolahnya ke dokteran gigi, itu nggak milih di klinik gigi, milihnya ngurus ticketing, nggak apa-apa juga. Ya kalau you want to trial and error juga nggak apa-apa. We all make mistakes dalam hidup dan sebagainya,” ujar Jonan.

Pasalnya, menurutnya, passion membuat seseorang lebih yakin dan mampu memberikan hasil terbaik dalam pekerjaannya.

Baca Juga: Jonan: Orang Dipromosi karena Prestasi, bukan Kemampuan Akademis

"Cuma passionnya ini kan ya anda kerjakan yang anda suka, yang anda yakin anda bisa lebih baik dan sebagainya. Ini yang menurut saya sangat-sangat penting,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa banyak tokoh besar dunia pun digerakkan oleh passion. 

“Banyak orang besar di dunia itu drivernya juga, tidak seluruhnya tapi kebanyakan itu drivernya, majority itu influence-nya dari passionnya. Kalau nggak, nggak akan bisa. Nggak akan bisa. Sama sekali nggak bisa,” tutup Jonan.