Igloo, perusahaan asuransi full-stack pertama yang muncul dari Singapura baru saja meluncurkan platform Direct-to-Consumer (DTC). Pengenalan platform bertujuan menanggapi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin memahami pentingnya pengelolaan keuangan, termasuk perlindungan dari risiko keuangan apapun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia hanya 2,7 persen, lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Igloo meyakini bahwa platform D2C miliknya dapat meningkatkan penetrasi, inklusi, dan literasi digital secara positif, terutama di kalangan anak muda Indonesia, kelompok masyarakat yang memiliki kecakapan teknologi kesadaran tinggi akan risiko keuangan.
“Igloo memang memiliki visi misi tersendiri yaitu memberikan asuransi untuk semua. Dengan pemanfaatan teknologi, asuransi Igloo dapat mudah diakses oleh siapapun dan memiliki harga yang cukup terjangkau,” ujar Delta Andreansyah, Headh of D2C, Igloo Indonesia dalam acara peluncuran Igloo Platform D2C di Greyhound Cafe, Menteng, pada Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Hari Asuransi 2024 Ajak Masyarakat Refleksikan Peran Penting Asuransi dalam Kehidupan
Igloo menghadirkan produk-produk dari penyedia asuransi, seperti Zurich, Sompo, Sinar Mas, dan Oona, yang menyediakan perlindungan gaya hidup dinamis masyarakat Indonesia. Platform baru ini memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman Igloo dalam embedded insurance dan Ignite, platform perantara penjualannya. Harga yang ditawarkan di platform ini mulai dari Rp20.000 hingga Rp700.000 untuk berbagai produk asuransi, baik untuk hewan peliharaan, kendaraan, perjalanan, hingga kendaraan listrik.
Selain itu, Delta memaparkan bahwa Igloo memiliki sekitar 10 klien besar, yaitu Tokopedia, Dana, Traveloka, Bukalapak, dan lain-lain. Bahkan untuk agency sendiri sudah memiliki sekitar 20.000 agen yang bekerja sama dengan Igloo.
Baca Juga: Mengulik Rencana Pemerintah Wajibkan Asuransi Kendaraan Bermotor
“Jadi kalau tahu di Indonesia ini jualan asuransi masih pakai agen ya kebanyakkan. Jadi memang agency bisnis sangat penting maka kita melakukan distraksi dengan teknologi untuk mempermudah agen menjual asuransi. Jadi total partner yang sudah kita punya di story session kita punya 75 partner across all of south asia,” tambahnya.
Target audiens Igloo ini dengan adanya shifting market antara lain adalah kaum milenial dan Gen Z. Literasi financial 10 terakhir khususnya Gen Z memang terlihat sudah lebih aware dan penting bahkan lebih mudah mengedukasi Gen Z menggunakan website ignite.id.
Baca Juga: Berkenalan dengan Asuransi Bumida, Penyedia Proteksi Menyeluruh untuk Keluarga dan Korporasi
“Igloo telah melakukan riset, salah satunya hadir dari salah satu riset kita bahwa Milenial dan Gen Z membutuhkan proses yang cepat dan juga instan. Dan kedua adanya panduan claim dan siap sedia. Claim ini adalah panduan paling penting dalam asuransi,” jelas Delta.
Delta mengungkapkan bahwa Asuransi memang bukan kebutuhan primer. Namun di Platform Igloo mereka mencoba mengedukasi bahwa asuransi bukan scam, serta dapat melindungi aset aset customer. Igloo dibentuk dengan hasil fitur-fitur dari riset tersebut.