Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, menyebut jika rencana pertemuan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan kewenangan strategis sang Ketum. 

“Keputusan strategis kewenangan Ibu Ketua Umum,” katanya, dalam keterangannya, Senin (7/10/2024).

Namun, ia memastikan jika Presiden kelima RI Megawati dan PDIP mempunyai semangat persahabatan dengan tujuan membangun bangsa dengan pihak Prabowo.

Baca Juga: Ini Respons Demokrat Soal AHY Bakal Jadi Menko di Kabinet Prabowo

Baca Juga: Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Sebut Sepatutnya Ditandatangani Prabowo

Baca Juga: Pertemuan Megawati dan Prabowo akan Ditemani Nasi Goreng Lagi?

“Kami bangun semangat persahabatan bagi kemajuan negeri. Persoalan pangan deflasi penurunan daya beli kelas menengah perlu diperhatikan dan kami harapkan jadi concern kabinet pak Prabowo,” katanya

Lebih lanjut, ia mengatakan bila pertemuan Prabowo dan Megawati akan menjadi hal baik. Terlebih, kerja sama diantara kedua tokoh bangsa tersebut sudah terjalin sejak lama. 

Diketahui, Megawati pernah menjadi capres yang berpasangan dengan Prabowo pada Pilpres 2009 lalu. 

“Pertemuan itu hal yang sangat baik. Karena tidak ada persoalan Bu Mega dan Pak Prabowo. Bahkan di kerja sama Pilpres 2009 ada kesesuaian platform partai soal tani, daulat ekonomi, dan kedaulatan energi. Sehingga untuk kepentingan bangsa dan negara, semua harus bekerja sama,” kata dia.

“Demokrasi apapun bentuknya tetap memerlukan adanya penyeimbang. PDIP pun memerlukan kritik. Tapi kepentingan bangsa akan dikedepankan PDIP,” sambungnya.

Sementara itu, terkait waktu pertemuan dilakukan, ia mengatakan komunikasi politik secara intes sedang dilakukan. “Partai sedang langkah konsolidasi. Yang jelas ada koneksitas psikologis koneksitas secara historis,” ujarnya.

“Kami hormati putusan, karena menteri progratif presiden. Melihat tantangan yang ada, diharapkan bentuk kabinet yang profesional, zaken kabinet yang menyelesaikan tantangan ke depan,” tambahnya.